Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik, Umbul Ponggok di Klaten Punya Wahana Flying Board

Kompas.com - 02/06/2021, 11:10 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Destinasi wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, menghadirkan wahana baru di wisata mata airnya, yaitu flying board.

Kepala Divisi Wisata Umbul Ponggok Suyantoko mengatakan bahwa wahana baru tersebut merupakan upaya untuk menarik perhatian pengunjung selama momen Lebaran 2021 kemarin dan di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Umbul Ponggok di Klaten, Wisata Bawah Air yang Instagramable

"Trial pertama kalinya itu tanggal 17 Mei 2021. Sebenarnya di sini untuk percobaan dulu tiga bulan untuk menarik pengunjung ke Umbul Ponggok lagi. Karena adanya pandemi ini, orang tentunya datang ke suatu tempat wisata mencari hal-hal baru. Jadi kita buat ini," kata Suyantoko saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Ia menceritakan, awalnya pihak pengelola Umbul Ponggok tidak ada rencana untuk menghadirkan wahana tersebut di kawasan mata airnya.

Baca juga: 5 Tips Berfoto Underwater Instagramable di Umbul Ponggok Klaten

Namun, ada seorang pelaku usaha water sport di Bali yang menawarkan untuk bekerjasama menghadirkan inovasi wahana wisata di Umbul Ponggok untuk menarik perhatian masyarakat.

"Kebetulan dari rekanan di Bali menawarkan coba untuk membuat wahana flying board di sini. Dia seorang pelaku usaha wisata di Bali, tapi di sana banyak wisata yang sudah lumpuh jadi di sana alat-alat water sport ini tidak terpakai. Akhirnya dia menawarkan kerjasama," kata Suyantoko.

Aturan bermain flying board

Wahana Flying Board di Umbul Ponggok, Kalten Jawa TengahDok. UMBUL PONGGOK Wahana Flying Board di Umbul Ponggok, Kalten Jawa Tengah

Lebih lanjut, Suyantoko mengatakan bahwa wahana flying board ini bisa dinaiki oleh siapa saja. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Ia menjelaskan, orang dengan berat badan 60 kilogram (kg) tidak bisa terbang tandem dengan pemandu, sehingga mereka harus naik flying board sendiri. Karena, bila terlalu berat, flying board tidak bisa terbang tinggi.

"Kalo mereka tandem paling cuma 1-1,5 meter ketinggiannya. Biasanya disarankan untuk naik sendiri, nanti diajarin dulu," ucap Suyantoko.

Baca juga: Aturan Wisata ke Umbul Ponggok Saat Lebaran, Bawa Surat Bebas Covid-19

Sementara, untuk anak-anak dengan berat badan dibawah 40 kilogram bisa terbang tandem dengan operator flying board

"Saat ini memang lebih banyak anak-anak yang main, dan pastinya terbang tandem ya," ujarnya.

Suyantoko juga mengungkapkan, dengan adanya wahana baru tersebut saat ini, maka wisata underwater dan flying board harus beroperasi secara bergantian. Hal tersebut dilakukan supaya tidak mengganggu aktivitas satu dengan yang lainnya.

Jika ingin mencoba bermain wahana flying board, kamu bisa menjajalnya mulai dari pukul 07:00-16:00 WIB.

Harga flying board

Adapun, harga wahana flying board sendiri saat ini Rp 150.000 per orang, dengan durasi bermain selama 20 menit. Pemesanan bisa dilakukan langsung maupun daring melalui hotline Umbul Ponggok.

"Bisa hubungi customer service atau hotline kita langsung. Jadi ketika datang, tinggal bayar dan naik," ucap Suyantoko.

Antusiasme pengunjung terhadap flying board

Lebih lanjut, Suyantoko mengungkapkan bahwa hadirnya wahana tersebut mendapat respon yang baik dan antusiasme yang cukup tinggi dari kebanyakan pengunjung.

"Banyak yang tertarik terutama anak-anak karena masih baru - kayak Iron Man katanya," ujar Suyantoko.

Baca juga: Melancong ke Klaten, Coba Wahana Baru ala Astronot “Umbul Ponggok Walker”

Namun, ada juga beberapa pengunjung yang kontra lantaran merasa wahana tersebut mengganggu ekosistem ikan dan orang yang berenang di mata air.

Akan membangun wisata water sport

Obyek wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (14/11/2017).Kompas.com/Labib Zamani Obyek wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (14/11/2017).

Suyantoko juga menjelaskan bahwa ke depannya pihak pengelola Umbul Ponggok berencana untuk membuat wisata water sport yang akan diberi nama Soko Alas.

Lokasinya masih dalam satu kawasan Desa Ponggok. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi apabila nanti peraturan pembatasan kunjungan sudah kembali normal dan kunjungan wisatawan sudah kembali ramai, wahana flying board masih bisa dinikmati di wisata water sport tersebut.

"Nah kebetulan di masa pandemi ini kunjungan kami dibatasi maksimal 40 persen. Jadi space untuk flying board masih bisa jalan. Tapi kalau nanti aturannya sudah tidak ada atau kembali normal, atau ditambah kunjungan jadi 60 persen kami tdak bisa jalankan flying board di Umbul Ponggok," kata Suyantoko.

Baca juga: Dipromosikan Jokowi, Apa yang Menarik dari Umbul Ponggok?

"Maka itu, kami sudah punya rencana buat wahana baru khusus water sport saja. Nanti ada banana boat, flying board (yang) kita pindahkan, flying donut. Alat-alatnya nanti dari Bali juga kita kerjasama lagi dengan owner wisata water sport disana," tambah dia.

Ia melanjutkan, proses pembangunan wisata tersebut sudah berjalan mulai dari bulan April. Proses pembangunan diperkirakan akan selesai di bulan September atau Oktober 2021.

"Tempatnya beda lagi, jadi kita bikin danau buatan, masih dalam Desa Ponggok. Namanya Soko Alas, ada water sport dan kuliner nanti di sana," tutur Suyantoko.

Kunjungan Umbul Ponggok periode Lebaran 2021

Bendera El Clasico berkibar di Umbul Ponggok, Jawa Tengah.LALIGA Bendera El Clasico berkibar di Umbul Ponggok, Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Suyantoko mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke Umbul Ponggok pada periode Lebaran 2021 tidak terlalu ramai. 

Menurutnya, hal tersebut lantaran adanya kebijakan pembatasan pengunjung sebesar 40 persen di kawasan wisata Umbul Ponggok serta larangan mudik lokal 2021 yang digaungkan oleh pemerintah kemarin.

Baca juga: Umbul Ponggok, Bunaken van Klaten

Sebab, selama ini kunjungan wisatawan Umbul Ponggok didominasi oleh pelancong dari luar daerah Klaten, seperti dari Semarang, Bandung, Yogyakarta dan lainnya.

"Kemarin dalam periode Lebaran rata-rata kunjungan 400 (orang) per hari. Sekarang juga sekitar segitu, kecuali Sabtu dan Minggu itu bisa diatas 700 kunjungan wisatawan," ucap Suyantoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com