BOGOR, KOMPAS.com – Pemandangan matahari terbit merupakan sesuatu yang kerap diburu oleh sebagian besar masyarakat.
Selain menikmati indahnya sinar matahari yang mulai muncul dari balik perbukitan atau pegunungan, sensasi yang ditawarkan juga membangkitkan semangat untuk memulai hari baru.
Baca juga: Pesona Aliran Sungai di Babakan Madang Bogor, Ada Air Terjun Kecil
Di Jawa Barat, terdapat spot terbaik untuk lihat golden sunrise di Bogor. Tepatnya di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi desa tersebut pada Rabu (26/5/2021). Jarak dari Kota Bogor, jika memulai perjalanan dari Bogor Utara, adalah 24 kilometer (km) atau sekitar satu jam naik motor.
Pasirjaya merupakan sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Salak. Tidak heran jika gunung tersebut akan terlihat cukup pendek saat berada di sana.
Sebab, dari desa tersebut, pemandangan Bogor secara keseluruhan cukup terlihat dengan jelas. Namun, ini juga membuat udaranya sangat dingin terlebih jika hari mulai gelap.
Di spot yang Kompas.com datangi, wisatawan tidak hanya bisa melihat Gunung Salak namun juga Gunung Gede Pangrango, Gunung Pancar, dan Bukit Hambalang.
Baca juga: Pengalaman Freediving di Curug Balong Endah Bogor, Dingin Banget!
Jika Gunung Salak terlihat saat kita menengok ke belakang, maka Gunung Gede Pangrango akan terlihat saat kita menengok ke depan, dan dua gunung lainnya terlihat saat kita sedikit menengok ke serong kiri.
Desa ini merupakan salah satu yang lingkungannya masih sangat asri. Di sepanjang perjalanan menuju titik tertinggi Pasirjaya, wisatawan akan ditemani pepohonan rindang.
Meski teriknya matahari terasa sangat menyengat di kulit, bayangan dari dedaunan yang ada cukup menutupi sehingga suasana tidak terasa terlalu panas.
Pada saat itu, Kompas.com bermalam di sebuah lahan kosong dengan mendirikan tenda. Meski sudah tiba saat waktu matahari masih terbit, sekitar pukul 16.30 WIB, suasana di Desa Pasirjaya mulai sepi.
Suasana tersebut terasa saat masih berada di area perumahan warga dan belum beranjak ke atas menuju titik tertinggi desa tersebut.
Baca juga: Sungai Ciliwung yang Disebut Biang Banjir Jakarta, Ternyata Punya Pesona
Setibanya di kawasan atas, suasana makin sepi. Hanya kicauan burung yang terbang ke sana kemari saja yang terdengar. Samar-sama juga terdengar bisingnya knalpot motor dari kejauhan, meski hal tersebut hanya terjadi sesekali saja.
Saat itu cuaca sangat cerah, sehingga banyak sekali bintang yang terlihat bahkan saat pukul 17.30 WIB.
Meski cuaca cerah, saat itu Gunung Salak, Gede Pangrango, Pancer, dan Hambalang tertutup kabut dan awan walau puncak Gunung Gede sempat mengintip dari balik awan yang menyelimutinya.
Baca juga: Ada Wisata Ternak Lebah Madu di Lembah Gunung Pangrango, Seperti Apa?
Titik tertinggi Desa Pasirjaya dipenuhi beberapa vila. Namun, ada juga lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat untuk berkemah.
Kendati demikian jika tidak menemukannya, tidak perlu bersedih karena tidak bisa kemah untuk menikmati golden sunrise dari balik Gunung Gede Pangrango.
Sebab, tepian jalan di titik tertinggi desa tersebut pun dapat dijadikan sebagai spot untuk melihat golden sunrise.
Kamu bisa duduk di atas motor sambil menyantap bekal sarapan, sambil melihat betapa menakjubkannya matahari yang mengintip dari balik Gunung Gede Pangrango.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.