KOMPAS.com - Kota Venesia merupakan salah satu kota wisata di Italia. Kota ini terkenal dengan jaringan kanal dan moda transportasi air.
Dilansir dari Lonely Planet, Venesia berencana untuk menerapkan tiket berbayar bagi wisatawan yang berkunjung. Rencana ini dilakukan guna menekan jumlah pengunjung yang datang ke kota ini.
Pemerintah setempat berencana menerapkan kebijakan tersebut mulai musim panas tahun depan.
Kebijakan ini dirasa menjadi solusi untuk menekan jumlah kerumunan namun tetap menjaga sektor pariwisata kota tersebut.
Baca juga: Mulai 1 Agustus, Kapal Pesiar Besar Dilarang Melintas di Venesia
Pengunjung perlu membayar 3 sampai 10 euro atau setara dengan Rp 50.000 sampai Rp 169.000 untuk masuk ke Venesia.
Skema tersebut telah dirancang sejak tahun 2018 silam. Kebijakan ini akan mulai kembali diterapkan pada musim panas 2022 mendatang.
Pembayaran yang sudah dilakukan oleh penggunjung kemudian akan dicocokkan dengan pintu elektronik yang terletak di jalur utama Venesia.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemerintah mengatur dan mengawasi jalannya kebijakan tersebut.
Baca juga: Venesia Bakal Masuk Daftar Warisan Dunia yang Terancam Punah UNESCO?
Penduduk, pekerja, dan pelajar yang harus memasuki Venesia dalam kegiatan sehari-harinya memerlukan kunci virtual untuk melalui pintu tersebut. Kunci virtual ini berupa aplikasi di ponsel.
Wisatawan yang berkunjung akan mengisi sisa kuota harian tersebut dengan melakukan pemesanan.
Penduduk, anak-anak di bawah 6 tahun dan orang-orang yang tinggal di hotel lokal tidak harus membayar tiket masuk. Kebijakan ini diperuntukkan bagi pengunjung yang melakukan perjalanan sehari.
Dewan menyetujui rencana tersebut pekan lalu. Pemerintah segera merealisasikan rencana tersebut setelah mengalami penundaan selama bertahun-tahun.
Jumlah pengunjung di Venesia diketahui kembali mengalami peningkatan pada musim panas lalu. Jumlah wisatawan di kota tersebut mencaai 80.000 orang per hari.
Venesia juga melarang kapal pesiar untuk memasuki kota sejak Agustus lalu. Kebijakan tersebut diambil setelah UNESCO memberikan peringatan terkait kerusakan yang diakibatkan oleh kapal pesiar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.