Menurut buku yang disusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, busana yang dikenakan penari Remo terdiri dari kebaya, kain batik, dan sampur di pundaknya.
Riasan yang dikenakan penari pria akan sangat tebal dan membuatnya terlihat seperti seorang perempuan.
Tari ini biasa ditampilkan pada malam hari. Pertunjukan dimulai sekitar pukul 21.00 dan berlangsung selama satu malam penuh.
Musik yang mengiringi tarian ini adalah orkes gamelan slendro dengan gending-gending dan nyanyian berbahasa Madura.
Baca juga:
Dilansir dari Pelesir: Seri Pengembangan Bakat karya Darta, tari Remo memiliki beberapa gaya. Tiga gaya yang umumnya ditampilkan, yaitu Remo Gaya Munali, Remo Jugag, dan Remo Bolet Gaya Jombang.
"Remo Gaya Munali adalah gaya Tari Remo dasar dan paling gampang untuk dipelajari bagi para pemula," paparnya.
Menurut Darta, penari akan menari dengan lincah diiringi perpaduan musik dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul, dan gong.
Sumber:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Ensiklopedi Tari Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah
Wahyudiyanto. 2006. Karakteristik Ragam Gerak dan Tata Rias-Busana Tari Ngremo Sebagai Wujud Prenstasi Simbolis Sosio Kultural. Imaji. 4(2). Hal: 136-156
Darta, H.M. 2008. Pelesir: Seri Pengembangan Bakat. Jakarta: Elex Media Komputindo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.