Pendakian Gunung Parang yang Kompas.com coba cukup melelahkan, terlebih saat melewati jalur yang tidak memiliki akar, batu, atau semak belukar pada sisi kanan dan kirinya.
Sebab, tidak ada bantuan untuk menopang tubuh ketika mulai merasa lelah. Kamu bisa persiapkan trekking pole untuk mengantisipasi hal tersebut.
Meski sudah olahraga rutin dari jauh hari sebelum pendakian dimulai, ada baiknya kamu tetap regangkan otot saat masih di basecamp. Misalnya dengan pemanasan.
Baca juga:
Guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti terpeleset saat melewati jalur kecil menuju puncak Gunung Parang, ada baiknya kamu memeriksa kondisi cuaca terlebih dahulu.
Selain untuk menghindari menapakkan kaki di jalur yang licin, juga agar pakaian dan peralatan pendakian yang dibawa tidak basah terkena hujan.
Meski Gunung Parang hanya memiliki ketinggian 963 meter dari permukaan laut (mdpl), namun hal tersebut cukup membuat jantung orang yang takut ketinggian berdebar. Setidaknya hal itu yang dirasakan Kompas.com.
Agar saat mendaki tetap terasa nyaman, kamu bisa melatih mental dan diri dulu. Misalnya dengan sering melihat video pendakian gunung-gunung tertinggi di Indonesia.
Kemudian saat pendakian dimulai, usahakan tidak terlalu sering melihat ke bawah. Fokuskan pengihatan pada pemandangan jarak jauh seperti perbukitan di sekitar atau Waduk Jatiluhur yang terlihat di kejauhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.