Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Adat Gorontalo, Pakaian Menparekraf Sandiaga saat Penyerahan Bantuan Kemenparekraf

Kompas.com - 15/09/2021, 16:17 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri penyerahan Bantuan Insentif Pemerintah Jaringan Pengaman Usaha (BIP JPU) di  Balairung Soesilo Soedarman, Selasa (14/9/2021).

Dilansir dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga mengenakan pakaian adat dari Gorontalo dalam acara itu.

Baca juga: Kemenparekraf Salurkan Bantuan Rp 8 Miliar kepada 800 Pelaku Ekonomi Kreatif

 

Ia terlihat mengenakan pakaian berwarna krem lengkap dengan hiasan kepala.

Pakaian adat Gorontalo

Baju adat Gorontalo DOK. Shutterstock/Rosyid A Azhar Baju adat Gorontalo DOK. Shutterstock/Rosyid A Azhar

Dilansir dari Mangenal Pakaian Adat Nusantara karya Subagyo, baju adat dari Gorontalo mendapat pengaruh dari Ternate, Tidore, dan Bugis.

Selain itu, busana adat ini juga banyak dipengaruhi oleh agama Islam yang menjadi agama mayoritas masyarakat Gorontalo.

Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum laki-laki disebut dengan baju boqo takowa atau takowa. Baju tersebut merupakan pakaian tertutup berlengan panjang.

Baju ini memiliki ciri khas berupa kerah tegak dan tiga buah saku di bagian depannya. Bagian dada diberi hiasan berupa corak kain krawang menggunakan benang emas.

Baca juga:

Sementara itu, kaum perempuan Gorontalo memiliki tiga macam baju adat, yaitu madipungu, gelenggo, dan boqo tunggohu. Perbedaan dari ketiganya terletak pada panjang dan pendeknya lengan baju.

Baju madipungu berupa blus dengan lengan panjang dan model kerah berbentuk V. Baju ini biasanya terbuat dari kain satin, beludru, atau brokat.

Untuk bagian bawahnya mereka biasanya menggunakan sarung atau rok panjang. Kain ini dikenakan di luar baju.

Busana tradisional ini biasanya digunakan dalam upacara resmi dan upacara perkawinan.

Sejarah dan perkembangan pakaian adat Gorontalo

Baju adat Gorontalo DOK. Shutterstock/Rosyid A AzharShutterstock/Rosyid A Azhar Baju adat Gorontalo DOK. Shutterstock/Rosyid A Azhar

Dilansir dari Modifikasi Busana Pengantin Perempuan Masyarakat Gorontalo yang Dikenakan pada Malam Pertunangan karya Hariana (dkk), baju madipungu sebenarnya merupakan visualisasi busana sehari-hari permaisuri, pejabat kerajaan, dan putri yang tinggal di kerajaan.

Pakaian ini secara otomatis mengalami perubahan fungsi setelah sistem kerajaan berubah menjadi pemerintahan.

Baju madipungu kini menadi busana penganti perempuan untuk masyarakat Gorontalo.

Akan tetapi, kini pengantin perempuan di Gorontalo lebih banyak menggunakan busana hamseyi. Busana ini merupakan perpaduan dari busana bili'u dan busana madipungu.

Modifikasi dalam busana penganti perempuan di Gorontalo bukan sebuah upaya mengikuti tren mode. Modifikasi tersebut dilakukan untuk menonjolkan nilai estetika dan nilai seni dalam busana yang dikenakan.

Baca juga: Wisata Kepulauan Kei Maluku Tenggara, Ada Hukum Adat dan Pantai Indah

Pameran baju adat di TMII

Museum di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta DOK. tamanmini.comtamanmini.com Museum di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta DOK. tamanmini.com

Penampakan baju adat Gorontalo dapat disaksikan di Museum Indonesia yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Museum Indonesia memiliki koleksi baju adat dari beragam daerah di Indonesia.

Dilansir dari situs resmi TMII, koleksi pakaian adat tersebut dapat disaksikan di lantai satu. Koleksi baju adat yang ada di museum ini, disebut menjadi yang paling lengkap di Indonesia.

Baca juga: TMII Buka Dua Wahana untuk Uji Coba, Kunjungan Wisata Masih Sepi

Sumber:

Subagyo, Apri. 2002. Mengenal Pakaian Adat Nusantara. Jakarta: Indrajaya

Hariana (dkk). 2017. Modifikasi Busana Pengantun Perempuan Masyarakat Gorontali yang Dikenakan pada Malam Pertunangan. Jurnal Kajian Seni. 4(1). Hal: 36-51

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com