Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Ajukan 7 Tempat Wisata untuk Uji Coba Pembukaan

Kompas.com - 06/10/2021, 16:08 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengajukan tujuh tempat wisata untuk ikut uji coba pembukaan terbatas.

Salah satu upaya agar bisa melaksanakan uji coba adalah dengan mempercepat vaksinasi Covid-19 kepada warga dan pelaku wisata.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pihaknya mengajukan tujuh tempat wisata yang sudah siap melaksanakan uji coba terbatas. Kendati demikian, ia tidak memerinci lokasi yang diajukan.

"Kami ajukan kalau tidak salah tujuh destinasi wisata," kata Sunaryanta saat meninjau vaksinasi di Rest Area Bunder, Playen, pada Rabu (6/10/2021).

Baca juga:

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Harry Sukmono membenarkan bahwa pengajuan sudah dilakukan.

Tempat wisata yang diajukan yang sudah memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) dan QR code PeduliLindungi.

Adapun tujuh tempat wisata yang dimaksud adalah Pantai Baron, Pantai Watulumbung, Gunung Ireng, Gunung Gentong, Gua Pindul, Gua Kalisuci, dan Bejiharjo Edupark.

Pengajuan melalui Dispar DIY, dan kemudian dilanjutakan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Masih menunggu jawaban dari sana," kata Harry.

Tempat wisata di Gunungkidul masih ditutup

Wisatawan memasuki mulut obyek wisata Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang beberapa saat sebelumnya ditutup oleh pihak pemilik lahan di atas gua tersebut, Kamis (7/3/2013). Konflik antara pihak pemilik lahan dengan sejumlah kelompok pengelola obyek wisata tersebut terus berlangsung seiring terus mengalirnya kunjungan wisatawan ke tempat tersebut. 
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan memasuki mulut obyek wisata Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang beberapa saat sebelumnya ditutup oleh pihak pemilik lahan di atas gua tersebut, Kamis (7/3/2013). Konflik antara pihak pemilik lahan dengan sejumlah kelompok pengelola obyek wisata tersebut terus berlangsung seiring terus mengalirnya kunjungan wisatawan ke tempat tersebut.

Sunaryanta mengatakan, saat ini tempat wisata masih ditutup untuk umum. Terlebih, belum lama ini, pemerintah pusat masih memberikan status PPKM Level 3 bagi aglomerasi DIY.

Pihaknya hanya mengikuti instruksi dari pemerintah pusat. 

"Instruksi merupakan pegangan (apakah dibuka atau tidak)," ujarnya. 

Baca juga:

Saat disinggung mengenai upaya pemerintah untuk menurunkan level PPKM, ia menerangkan salah satu caranya adalah dengan vaksinasi Covid-19. Hingga kini sudah sekitar 75 persen warga Gunungkidul bervaksin Covid-19.

Pihaknya terus berupaya menambah capaian vaksinasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Badan Otorita Borobudur (BOB).

"Salah satu upayanya ya seperti ini (vaksinasi)," katanya. 

5.000 dosis vaksin Covid-19

Para Pengunjung Memasuki Gua Kalisuci, Semanu, GunungkidulKompas.com/Markus Yuwono Para Pengunjung Memasuki Gua Kalisuci, Semanu, Gunungkidul

Direktur utama BOB Indah Juanita mengatakan, Kemenparekraf terus berupaya mendorong vaksinasi seluruh pekerja pariwisata.

Saat ini hampir seluruh pekerja dan pelaku wisata sudah mendapat vaksin Covid-19, sehingga proyeksi vaksinasi diperlebar kepada masyarakat umum.

Untuk DIY, pihaknya mendapat jatah 5.000 dosis vaksin Covid-19, lalu dibagi untuk Sleman 1.300 dosis, sementara Gunungkidul dan Kulon Progo masing-masing dapat 1.750 dosis.

Pihaknya bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendistribusikan vaksin sampai ke pelosok.

Baca juga:

Mengenai upaya mengantisipasi pengunjung yang membludak saat boleh ikut uji coba nantinya, Indah mengatakan bahwa pihaknya sudah mengimbau pelaku wisata untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

Pihaknya juga sudah melakukan pelatihan kepada pelaku wisata.

"Dadi cara masuk (Ke tempat wisata), penanganan wisatawan saat berwisata, sampai keluarnya, prokesnya yang diutamakan," kata Indah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com