Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Kembali Hadirkan Livery Jadul 1953-1991 pada KA Legendaris

Kompas.com - 15/10/2021, 12:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Bagi penggemar kereta api (KA) atau railfans, melihat livery kuno pada masa kini mungkin merupakan suatu hal yang menyenangkan karena memutar balik memori.

Pada Februari 2021, PT KAI sempat menghadirkan livery lokomotif 1953-1991 pada satu unit lokomotif CC 201. Jika pada saat itu kamu belum sempat melihatnya, kamu tidak perlu khawatir.

Mengutip keterangan pers yang Kompas.com dapat, Kamis (14/10/2021), PT KAI kembali menghadirkan livery lokomotif era 1953-1991 pada tiga unit lokomotif seri CC 202.

Baca juga:

Peluncuran lokomotif seri CC 202 dengan livery kuno tersebut merupakan perayaan 35 tahun operasional KA Batu Bara Rangkaian Panjang (Babaranjang) yang jatuh pada 1 Oktober 2021.

“Penerapan Livery Vintage pada tiga unit tersebut dikarenakan untuk menarik rangkaian KA Babaranjang sebanyak 60 gerbong, diperlukan tiga unit lokomotif seri CC 202,” jelas Direktur Operasi KAI Heru Kuswanto di Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung, Kamis.

KA Babaranjang dengan livery lokomotif era 1953-1991.dok. PT Kereta Api Indonesia (Persero) KA Babaranjang dengan livery lokomotif era 1953-1991.

Hadirnya livery jadul pada KA Babaranjang merupakan hasil kolaborasi PT KAI dengan komunitas pencinta KA, yakni Indonesian Railway Preservation Society dan Organisasi Pecinta Kereta Api Sumatera Selatan.

Livery lokomotif era 1953-1991 ini diaplikasikan pada lokomotif seri CC 202 08 07, CC 202 86 09, dan CC 202 90 02. Pengecatan dilakukan di UPT Balai Yasa Lahat, Sumatera Selatan.

Baca juga:

Peluncuran livery vintage ini juga masih menjadi satu rangkaian dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-76 KAI yang jatuh pada 28 September 2021.

“Penggunaan Livery Vintage pada KA Babaranjang ini diharapkan dapat meningkatkan kita akan kenangan masa lalu dan menginspirasi kita untuk terus melanjutkan kejayaan KAI di masa-masa yang akan datang,” ujar Heru.

KA legendaris yang lekat dengan sejarah PT KAI

KA Babaranjang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah PT KAI. Pada 1 Oktober 1986, KA Babaranjang mulai mengangkut batu bara dengan jarak 409 kilometer (km) dari Stasiun Tanjung Enim Baru, Sumatera Selatan menuju Stasiun Tarahan, Lampung.

Melalui KA tersebut, PT KAI memperlancar distribusi logistik nasional melalui angkutan massal yang ramah lingkungan.

KA Babaranjang dengan livery lokomotif era 1953-1991.dok. PT Kereta Api Indonesia (Persero) KA Babaranjang dengan livery lokomotif era 1953-1991.

Pada saat itu, mereka juga mendukung ketahanan energi nasional lantaran batu bara yang diangkut KA Babaranjang juga digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk Pulau Jawa, Madura, dan Bali.

Saat ini, angkutan batu bara masih menjadi angkutan barang utam PT KAI dengan volume mencapai 77,5 persen dari total angkutan barang. Volume juga terus mengalami peningkatan. Pada Januari-September tahun ini, KAI mengangkut 28,84 juta ton batu bara.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 17,7 persen dibanding dengan periode yang sama pada 2020 yakni sebanyak 24,49 juta ton batu bara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com