Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Koleksi Menarik Museum Sumpah Pemuda, Ada Biola W.R. Supratman

Kompas.com - Diperbarui 27/10/2022, 16:57 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober.

Pada 28 Oktober 1928, muda-mudi tanah air menyuarakan ikrar yang menjadi semangat perjuangan kaum muda. Oleh sebab itu, peringatan Sumpah Pemuda menjadi hari yang penting bagi bangsa Indonesia.

Baca juga: Isi dan Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Salah satu tempat wisata yang bisa dituju untuk napak tilas sejarah Sumpah Pemuda adalah Museum Sumpah Pemuda.

Museum tersebut terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. 

Beberapa koleksi di museum ini menarik untuk diketahui lebih jauh. Berikut di antaranya.

Koleksi Museum Sumpah Pemuda

1. Biola W.R. Supratman

Wage Rudolf Supratman atau yang lebih dikenal dengan nama W.R. Supratman merupakan pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

W.R. Supratman memiliki andil yang besar dalam pelaksanaan Kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928. Untuk pertama kalinya, ia mengumandangkan lagu "Indonesia Raya" di hadapan peserta kongres.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Libur atau Tidak? Siswa Cek

Ia memainkan lagu Indonesia Raya dengan iringan biola miliknya sebelum Putusan Kongres Pemuda atau Sumpah Pemuda diikrarkan.

Melansir situs resmi Museum Sumpah Pemuda, biola tersebut termasuk dalam model amatus dengan ukuran standar.

Tiga jenis kayu digunakan untuk membuat alat musik tersebut. Papan depan berbahan kayu jati Belanda. Papan bagian samping, belakang, leher, dan kepala terbuat dari kayu mapel Italia.

Sementara bagian senar kawat disisipkan kayu eboni yang keras untuk menahan beban senar kawat biola.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (28/10/2019), biola yang ada di Museum Sumpah Pemuda merupakan replika lantaran yang asli disimpan di salah satu bagian ruangan museum. 

Baca juga: Kisah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda

2. Bendera INPO

Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) atau Organisasi Pandu Nasional Indonesia merupakan peleburan Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

NPO merupakan sebuah organisasi kepanduan yang berdiri di Bandung. Sedangkan JIPO merupakan organisasi kepanduan yang berdiri di Jakarta.

Baca juga: 20 Link Twibbon Sumpah Pemuda 2022 dan Logo Hari Sumpah Pemuda

Kedua organisasi kepanduan tersebut kemudian bergabung menjadi INPO pada tahun 1926 di Bandung, Jawa Barat.

Sebagai lambang dari identitasnya, INPO memiliki sebuah bendera berukuran 84 sentimeter (cm) x 120 cm berwarna merah dan putih.

Hingga saat ini, pengunjung bisa menyaksikan bendera tersebut di Museum Sumpah Pemuda.

3. Monumen Persatuan Pemuda

Museum Sumpah Pemuda, tampak depan. Rumah ini adalah rumah kos yang dipakai para pemuda untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Rumah ini dulu milik Sie Kong Lian.Laman Museum Sumpah Pemuda, Kemdikbud Museum Sumpah Pemuda, tampak depan. Rumah ini adalah rumah kos yang dipakai para pemuda untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Rumah ini dulu milik Sie Kong Lian.

Wisatawan juga bisa menemukan monumen Persatuan Pemuda di kawasan museum ini. Monumen tersebut berbentuk sebuah tangan terkepal.

Bentuk dari monumen tersebut menjadi simbol dari persatuan dan kesatuan para pemuda dalam peristiwa Sumpah Pemuda.

Baca juga: Kisah Lagu Indonesia Raya dan Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda

Monumen ini diresmikan oleh Menteri Negara Pemuda dan olahraga Hayono Isman pada 24 Oktober 1994 silam.

4. Patung beberapa tokoh Sumpah Pemuda

Diorama Kongres Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, DKI Jakarta DOK. museumsumpahpemuda.kemendibud.go.id Diorama Kongres Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, DKI Jakarta DOK. museumsumpahpemuda.kemendibud.go.id

Pengunjung juga bisa menjumpai sejumlah patung tokoh Sumpah Pemuda. Beberapa di antaranya adalah W.R. Supratman, Mohammad Tabrani, Prof. Mr. Soenario, dan Muhammad Yamin.

Tokoh-tokoh tersebut berperan penting dalam penyelenggaraan Kongres Pemuda tahun 1928. W.R. Supratman diketahui menjadi sosok pencipta lagu kebangsaan yang dikumandangkan pertama kalinya pada acara tersebut.

Baca juga: Museum Sumpah Pemuda Sudah Buka, Simak Rute dan Harga Tiketnya

Mohammad Tabrani adalah Ketua Kongres Pemuda Pertama. Kongres tersebut digelar pada tahun 1926 dan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda.

Prof. Mr. Soenario merupakan tokoh yang menciptakan Ikrar Pemuda pada tahun 1928. Ia jugalah yang ditugaskan meminta izin diselenggarakannya Kongres Pemuda II kepada pemerintah Belanda.

Mohammad Yamin merupakan Sekretaris Panitia Kongres Pemuda II. Ia juga merupakan Ketua Jong Sumatanen Bond dari tahun 1926 sampai 1942.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Wisatawan dapat berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB pada hari Selasa hingga Kamis. Sedangkan pada hari Jumat hingga Minggu waktu kunjungan dimulai pada pukul 08.00 sampai 16.30 WIB.

Pengunjung dewasa perlu membayar tiket masuk dengan harga mulai dari Rp 2.000 per orang, sedangkan anak-anak hanya perlu membayar Rp 1.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com