YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan tidak akan ada penyekatan di kawasan Malioboro saat Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru).
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan untuk Malioboro tidak diterapkan penyekatan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa di kawasan Malioboro akan diterapkan sistem buka-tutup menjelang Nataru.
"Kita sekarang belum memutuskan apakah akan menerapkan buka-tutup, tapi kemarin alternatifnya buka tutup, itu saja. Kalau kondisi sudah terlalu penuh kita tutup, kalau sudah agak lengang ya kita buka," kata dia, Selasa (7/12/2021).
Tidak hanya meniadakan penyekatan, Pemkot Yogyakarta juga tidak menerapkan aturan ganjil genap di ruas-ruas jalan menuju tempat wisata yang ada di Kota Yogyakarta.
"Tidak ada ganjil genap, tidak ada yang lain, hanya antisipasi buka tutup. Fleksibel tergantung kondisi yang kita hadapi saja," katanya.
Baca juga:
Mengenai apakah kawasan-kawasan yang menjadi sasaran masyarakat saat malam tahun baru, di antaranya Titik Nol Yogyakarta dan Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta, akan diberi pagar seperti tahun lalu, Pemkot Yogyakarta masih akan membahasnya secara detail setelah ada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) revisi.
"Ini bagian yg akan kita bicarakan detail kalo sudah ada surat Inmendagri-nya yang revisi itu. Akan kita tentukan pembatasan-pembatasan bagaimana. Jadi nanti kita akan rapat dengan tim Satgas, Kapolres, Dandim, dan teman-teman lainnya," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengimbau kepada pemilik perusahaan otobus (PO) pariwisata untuk selalu menaati peraturan one gate system.
One gate system adalah aturan untuk kendaraan wisata seperti bus masuk terlebih dahulu ke Terminal Giwangan untuk dilakukan pengecekan syarat-syarat perjalanan, seperti sertifikat vaksin.
"Untuk bus wisata yang masuk Kota Yogyakarta kepentingan apapun, saya tegaskan masuk ke Terminal Giwangan. Pemkot Yogyakarta berikhtiar melakukan cek dalam segi kesehatan, masuk kita skrining," tegas dia.
Dalam penerapan one gate system ini, ia mengaku masih menemukan bus-bus wisata yang nekat masuk Kota Yogyakarta tanpa melalui one gate system. Para pengemudi bus dan rombongan masih ada yang langsung menuju ke toko oleh-oleh atau menuju hotel.
"Itu jadi salah satu kekhawatiran juga jangan sampai yang tidak terskrining ini melakukan aktivitas," kata dia.
Baca juga:
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dishub Kota Yogyakarta, salah satunya mendatangi lapangan secara langsung. Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga melakukan pengawasan melalui CCTV yang ada.
"Kami note (catat) semua bus yang berperilaku seperti itu, langsung kita hubungi by phone (telepon). Kita minta kerja samanya, kami tidak bicara penegakan hukum tapi pengendalian covid ini menjadi bagian kita lakukan bersama," kata dia.
"Mau kemanapun silakan skrining ke Terminal Giwangan," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.