Hanya beberapa lokasi yang masuk ke dalam pilot project pendampingan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata.
Ini dikarenakan keterbatasan dana dan sumber daya manusia yang membuat proyek ini tak bisa langsung diterapkan di semua destinasi.
Meski demikian, pemerintah berharap pilot project ini bisa menjadi awal baik yang kemudian dicontoh oleh pengelola pariwisata di sekitar lokasi-lokasi terpilih tersebut
Sebab, pengelolaan sampah memerlukan kontribusi dari banyak pihak dan membutuhkan kesadaran individu.
"Diharapkan dari sini bisa melahirkan orang-orang yang nanti bisa memberikan ilmu," katanya.
Pandemi Covid-19 membuat pariwisata dunia hancur. Selain memberlakukan kebijakan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari, pemerintah juga melakukan sejumlah upaya lainnya sebagai bagian dari penanganan dampak Covid-19 tethadap pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Upaya tersebut seperti mengadakan vaksinasi dan bantuan, melakukan reaktivasi perhotelan, mempersiapkan tatanan kenormalan baru di bidang parekraf, membuat strategi pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan, serta panduan protokol Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di sektor parekraf.
Baca juga: 5 Pantai Terindah di Indonesia, Derawan hingga Tanjung Bira
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.