Seperti yang telah disebutkan, kompleks seluas 10,6 hektar ini memiliki bangunan yang kerangkanya tidak banyak diubah dari bangunan aslinya.
"Ini bangunan dari jaman Belanda. Kami tidak mengubah desain awal, hanya mengganti atap dan beberapa perbaikan. Jadi kelihatan klasiknya," ujar Dina.
Bahkan, ada dua buah mesin penggilingan tebu serta lokomotif bekas penarik bahan baku di dalam bangunan, yang masih dipertahankan oleh pengelola.
"Jadi banyak orang foto-foto karena klasik dan unik. Di antaranya spot foto di tungku bekas pabrik gula dan mesin gilas," papar wanita sarjana teknik Ilmu Sipil ini.
Sebagai lulusan di bidang konstruksi, ia mengakui bahwa bangunan bekas pabrik gula ini memiliki struktur yang sangat kuat dan bagus, sehingga mampu bertahan puluhan tahun lamanya.
Baca juga: Joglo, Rumah Tradisional Suku Jawa Modifikasi Bangunan Purba
Tak hanya luas, fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengunjung rest area ini terbilang lengkap. Ini termasuk tempat parkir, toilet bersih kapasitas 80 kubikel, dan masjid ramah lingkungan.
Selain toilet gratis, ada juga toilet berbayar dari investor, dengan fasilitas mewah namun harga terjangkau. Seperti water heater, shower untuk mandi, kloset produk Jerman dengan remote, dan dinding granit seolah kamar mandi di hotel.
Baca juga: 5 Hotel Unik di Subang Jawa Barat, Cocok untuk Melepas Penat
Tak hanya itu, ada enam kursi roda dan baby roller yang bisa digunakan tanpa dipungut biaya.
Selain itu, ada aneka ragam kuliner khas, wahana bermain anak, gerai oleh-oleh, hingga air mancur warna-warni yang dinyalakan setiap hari Minggu pukul 18.00 - 19.00 WIB.