Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Menara Pisa di Italia Miring

Kompas.com - 27/03/2022, 07:31 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Menara Pisa di Kota Pisa, Italia, menjadi salah satu bangunan ikonik dari negara tersebut berkat kemiringannya yang pernah mencapai 5,5 derajat. 

Sejumlah pengerjaan telah dilakukan guna "meluruskan" bangunan ini. Alhasil, kemiringan Menara Pisa bisa diturunkan hingga kurang dari empat derajat, dilansir dari Britannica.comSabtu (26/3/2022).

Salah satu penyebab Menara Pisa miring adalah lokasinya yang ada di tanah yang tidak padat, tepatnya di antara Sungai Arno dan Serchio.

Tanahnya terdiri dari tanah liat, pasir halus, dan kerang. 

Baca juga:

Proses pembangunan Menara Pisa menghabiskan waktu hampir 200 tahun

Pembangunan menara ini memakan waktu hampir 200 tahun, tepatnya dari tahun 1173. Menara ini didesain memiliki tinggi sekitar 56 meter dan dibuat dari marmer putih. 

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (29/2/2020), pada mulanya menara yang masuk Situs Warisan Dunia UNESCO ini dapat berdiri tegak. Namun, pada tahun 1178, bangunannya mulai miring meski proses pembangunan belum selesai.

Tiga dari delapan lantai telah selesai dibangun ketika fondasi bangunan yang tidak rata mulai terlihat.

Perang pun terjadi pada waktu itu, sehingga proses pembangunan Menara Pisa terhenti selama hampir satu abad. 

Ilustrasi Menara Pisa di Kota Pisa, Italia.UNSPLASH/Ray Harrington Ilustrasi Menara Pisa di Kota Pisa, Italia.

Jeda tersebut dinilai membantu fondasi bangunan untuk bertahan, serta mencegah kemungkinan untuk runtuh lebih awal. 

Selanjutnya, proses pembangunan Menara Pisa dipenuhi upaya untuk menanggulangi kemiringan. Salah satunya lantai-lantai baru yang dibuat lebih tinggi di sisi menara yang pendek, namun hal tersebut justru membuat bangunan semakin miring.

Terdapat tujuh lonceng yang dipasang di Menara Pisa, dengan lonceng paling besar memiliki berat kira-kira 3.600 kilogram.

Pada awal abad ke-20, beberapa lonceng yang lebih berat sengaja tidak diaktifkan karena diyakini gerakan mereka berpotensi memperparah kemiringan menara.

Baca juga:

Beberapa insinyur memperkirakan bahwa Menara Pisa tidak akan roboh dalam kurun waktu 200 tahun mendatang, kecuali jika ada gempa kuat di wilayah Tuscany dan Pisa. 

Sebagai informasi, Menara Pisa bukan satu-satunya bangunan yang miring di kota tersebut, dikutip dari The Travel.

Ada pula menara lonceng Gereja St Nicola dan menara lonceng Gereja St. Michele dei Scalzi. Keduanya miring karena berdiri di tanah yang tidak padat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com