Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan PBB, Menparekraf Sebut Indonesia Jadi Acuan Dunia dalam Kebangkitan Pariwisata

Kompas.com - 10/05/2022, 20:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menjadi acuan dunia dalam penanganan pandemi Covid-19.

Selain dalam penanganan pandemi, Indonesia juga menjadi acuan dunia untuk membangkitkan sektor pariwisata setelah dua tahun dihantam pandemi.

Pernyataan itu ia sampaikan usai memberi sambutan di event High-level Thematic Debate on Tourism yang digelar United Nations General Assembly Hall (Sidang Umum PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu (4/5/2022).

Sandiaga juga mengatakan bahwa Indonesia mendapat apresiasi dari sisi penanganan pandemi.

Baca juga:

"Alhamdulillah sekali lagi saya sampaikan posisi Indonesia diapreasi, terutama dari segi penanganan pandemi. Kebangkitan sektor parekraf kita menjadi acuan atau best practice," kata Menparekraf saat Weekly Press Briefing virtual, Senin (9/5/2022).

Ia melanjutkan, pariwisata Tanah Air tidak hanya memperhatikan kuantitas, tetapi juga kualitas, serta tak hanya mengejar profit, tetapi juga lingkungan.

"Kepulihan ini kami upayakan juga agar merata di daerah-daerah lain," sambung Sandiaga.

 Menparekraf Sandiaga Uno memberikan sambutan di event 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang digelar oleh United Nations General Assembly Hall, New York Amerika Serikat, Rabu (4/5/2022).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno memberikan sambutan di event 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang digelar oleh United Nations General Assembly Hall, New York Amerika Serikat, Rabu (4/5/2022).

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia melihat tren positif dalam perjalanan dan pariwisata global dengan pertumbuhan 130 persen pada Januari 2022, dibandingkan tahun 2021.

"Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Sangat penting bagi kita untuk tidak kembali ke pendekatan bisnis seperti biasa," ujar Sandi dikutip dari laman Kemenparekraf.

Baca juga: 5 Tren dan Preferensi Pariwisata 2022 di Asia Tenggara

Ia mengajak semua pihak untuk membangun kembali industri pariwisata dengan lebih baik, lebih berkelanjutan, dan lebih tangguh.

Selain itu, ia berharap adanya pariwisata berbasis komunitas masyarakat yang ramah lingkungan dan berkarifan lokal, sebagai kebangkitan pariwisata era baru.

Lanjutkan program Spice Up The World

Sementara, Sandiaga menjelaskan bahwa dalam kunjungan kerja ke New York beberapa waktu lalu, pihaknya akan melanjutkan tur Spice up The World.

Ilustrasi rempah.SHUTTERSTOCK / Madlen Ilustrasi rempah.

"Kami juga berkesampatan melanjutkan tur Spice up The World yang terus kita lakukan secara bergulir, dan sejumlah mitra kita dorong secara masif karena ini bukan lagi program pemerintah, tapi juga sudah menyentuh beberapa kalangan," kata Sandi.

Pelaku yang bersangkutan, katanya, mulai dari restoran, pelaku ekonomi kreatif, hingga masyarakat diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Baca juga: Indonesia Spice Up The World, Upaya Kemenparekraf Promosikan Rempah Nusantara di AS

"Seperti tercatat pada 7 Mei 2022, makanan Indonesia tersajikan di kantor wali kota New York," jelas dia.

Menurut Sandi, dengan kerja sama dan dukungan berbagai pihak dalam mempromosikan program Indonesia Spice Up The World, bisa berdampak ke berbagai hal.

"Ini akan mempromosikan destinasi wisata kita, mendorong produk ekonomi kreatif kita lebih dikenal dunia, dan bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com