Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan seni yang digelar secara reguler di sana, seperti Sendratari Meras Gandrung dan Jazz Gunung Ijen.
Hamparan sawah indah sebagai latar belakang dari amfiteater ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk pergelaran berbagai kegiatan, khususnya seni.
Tidak perlu khawatir kelaparan atau kelelahan saat berada di Taman Gandrung Terakota, karena ada beberapa kafe tersedia, salah satunya Roemah Tjokelat Ijen.
Pengunjung bisa menikmati aneka seduhan cokelat Banyuwangi yang diracik khusus, seperti Hot Ijen Chocolate, Hot Lava Chocolate, dan lain-lain.
Baca juga: 4 Wisata Banyuwangi dengan Nuansa KKN di Desa Penari
Selain itu, ada juga cokelat batangan (Chocolate Bar) kemasan yang dapat dimakan langsung ataupun dijadikan buah tangan.
Jika sebelumnya cokelat, di Java Banana Cafe, pengunjung dapat menikmati kopi asli Ijen, kopi Osing, hingga house-blend khas Java Banana Coffee untuk racikan espresso-based drink seperti Java Black, Java Cappuccino, Java Latte, Java Mocha, dan masih banyak lagi.
Bangunan untuk outlet Java Banana Coffee juga dibangun dengan konsep rumah adat Osing Banyuwangi, yakni menggunakan kayu bendo. Pondasi utama rumah Osing berupa susunan rangka empat tiang kayu.
Susunannya juga tanpa menggunakan paku, hanya memanfaatkan paju atau pasak pipih.
Selain berwisata, pengunjung juga dapat menginap di Taman Gandrung Terakota dengan pemandangan sawah, salah satunya di Griya Sabin.
Sabin sendiri dalam Bahasa Jawa artinya sawah, sedangkan Griya dalam bahasa Sanskerta memiliki arti rumah. Oleh karena itu, Griya Sabin merupakan rumah sawah atau rumah yang dekat dengan area persawahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.