Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 21:07 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangsring Underwater merupakan destinasi ekowisata berbasis konservasi ikan dan terumbu karang. Destinasi wisata ini berlokasi di ujung timur Pulau Jawa tepatnya Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. 

Pendiri dan Pengelola Bangsring Underwater, Ikhwan mengatakan, obyek wisata ini diinisiasi sekaligus dikelola oleh kelompok nelayan lokal. Kelompok nelayan tersebut berdiri sejak 2008 lalu, namun Bangsring Underwater secara resmi baru dibuka pada 2014. 

Baca juga: Bangsring Underwater Banyuwangi, Ekowisata Terumbu Karang Karya Nelayan Lokal

“Semua anggota tim yang terlibat adalah kelompok nelayan. Jadi, wisata ini merupakan hasil produk dari upaya konservasi yang dilakukan oleh kelompok nelayan,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/05/2022). 

Bangsring Underwater berada di perairan Selat Bali, sehingga keindahan alam bawah lautnya tidak perlu diragukan lagi. 

Panorama bawah laut Bangsring Underwater Banyuwangi Dok. https://bangsringunderwater.com/ Panorama bawah laut Bangsring Underwater Banyuwangi

Sebelum 2008, terumbu karang di perairan ini sempat rusak karena para nelayan masih menangkap ikan menggunakan bom ikan. Namun, kini perairan Bangsring telah disulap menjadi kawasan konservasi laut yang dilindungi. 

Bahkan, pada 2017 obyek wisata ini mendapatkan Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

“Jadi, selama enam tahun (2008-2014) kami pakai kesempatan untuk memperbaiki, rehabilitasi, dan membuat konservasi. Setelah terumbu karangnya bagus, pantainya indah, baru kami kemas menjadi pariwisata yang berbasis edukasi dan konservasi,” jelas Ikhwan.

Baca juga: Fasilitas Bangsring Underwater Banyuwangi, Bisa Renang dengan Hiu 

Fasilitas Bangsring Underwater 

Bangsring Underwater menyediakan sejumlah fasilitas wisata berbasis edukasi dan konservasi untuk pengunjung.

“Pariwisata ini sebagai etalase dari kegiatan edukasi dan konservasi kami, jadi kegiatan utamanya tetap konservasi dan edukasi,” ujar Ikhwan. 

Berikut fasilitas lengkap Bangsring Underwater, beserta tarifnya:

1. Rumah Apung 

Rumah apung di Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Rumah apung di Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Rumah Apung adalah rumah kayu berukuran 27 x 7 meter, serta berada sekitar 20 meter dari bibir pantai. Ikon wisata Bangsring Underwater ini mempunyai dua fungsi.

Pertama, tempat  meeting point wisatawan yang hendak melakukan snorkeling dan diving. 

Kedua, Rumah Apung merupakan tempat keramba ikan yang digunakan sebagai tempat konservasi ikan hiu dan penyu. Berbeda dengan fungsi keramba ikan pada umumnya yakni sebagai tempat budi daya ikan. 

“Kalau tempat lain keramba diisi dengan kerapu atau untuk pembesaran ikan, tapi kalau kami dijadikan tempat konservasi penyembuhan ikan hiu dan penyelematan penyu,” terangnya. 

Baca juga: Itinerary Sehari di Alas Purwo Banyuwangi, Lepas dari Kesan Mistis 

Untuk mencapai Rumah Apung, pihak pengelola menyediakan perahu penyeberangan dengan kapasitas hingga sepuluh orang. Wisawatan hanya perlu membayar sebesar Rp 5.000 per orang.  

2. Renang dengan hiu 

Wisatawan berenang di keramba konservasi ikan hiu di Bangsring Underwater BanyuwangiDok. Instagram @ bangsringunderwater Wisatawan berenang di keramba konservasi ikan hiu di Bangsring Underwater Banyuwangi

Wisatawan yang berkunjung ke keramba di Rumah Apung dapat menikmati petualangan berenang dengan hiu yang berada di keramba konservasi. 

Ikhwan menjelaskan, ikan hiu dan penyu tersebut didapatkan dari nelayan dalam kondisi buruk. Selanjutnya, ikan hiu dan penyu dirawat di kerambu konservasi hingga sembuh kemudian dilepaskan lagi ke alam bebas. 

“Jadi hiu yang tertangkap nelayan dalam kondisi rusak atau hampir mati, itu kami minta, kami beli dari nelayan. Lalu, kami sembuhkan di keramba, setelah sembuh kami lepas, sehingga kami namai Klinik Hiu,” jelasnya. 

“Begitu juga penyu, biasanya kami dapat penyu tersangkut karung goni, jaring, atau kena ikatan tapi pancing. Nah, itu kami selamatkan dulu, setelah sehat kami lepas lagi,” imbuhnya.

Baca juga: Sandiaga: Viralnya Rowo Bayu Bisa Bantu Kembangkan Wisata Banyuwangi

Namun, kegiatan berenang dengan hiu hanya bisa dilakukan jika kondisi hiu sudah membaik. Kegiatan tersebut cukup aman, bahkan sudah banyak wisatawan yang berenang dengan hiu di Bangsring Underwater.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com