Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2022, 16:16 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusat Tenggara Timur (NTT), terus mengoptomimalkan atraksi wisata di daerahnya.

Salah satu potensi yang tengah dikembangkan adalah sungai bawah tanah dengan panjang sekitar 2 kilometer. Jarak sungai bawah tanah itu dari Air Terjun Cunca Wulang sekitar 1 kilometer.

Ketua Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Cunca Wulang, Feliks Janggu menjelaskan, aliran air sungai bawah tanah itu berbeda dengan sungai yang mengalir ke Air Terjun Cunca wulang. Air bawah tanah itu mengalir ke Sungai Wae Ranteng.

Baca juga: Air Terjun Cunca Wulang Labuan Bajo Kembali Dibuka bagi Wisatawan

“Sungai Wae Ranteng itu hidup sepanjang tahun dengan lebar sungai sekitar 10 meter. Tetapi, aliran airnya menghilang pada goa yang oleh masyarakat setempat disebut Liang Rodak," kata Feliks kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (26/5/2022).

Ia menyebut, warga baru berhasil menelusuri 100 meter dari 2 kilometer (km) panjang terowongan bawah tanah itu. Selanjutnya warga kesulitan karena dihentikan pusaran air dalam terowongan.

Foto : Destinasi Wisata Alam Cunca Wulang, di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.Kompas.com/Nansianus Taris Foto : Destinasi Wisata Alam Cunca Wulang, di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Pokdarwis masih kesulitan menelusuri pintu keluar sungai itu yang menurut warga jaraknya sekitar 2 km. Namun, penelusuran melalui sebagian kolam dalam di tebing curam, sehinggakurang aman bagi wisatawan untuk datang ke pintu keluarnya.

“Sementara kami hanya bisa rekomendasikan pintu masuk ke terowongannya saja,” katanya.

Masih belum direkomendasikan warga

Sementara ini, sungai bawah tanah ini tidak direkomendasikan warga. Wisatawan hanya berhenti di air terjun Cunca Wulang.

Jika wisatawan hendak melihat sungai bawah tanah ini, minimal biaya jasa ranger Rp 150.000 per orang. Minimal setiap kunjungan harus ditemani dua ranger karena harus melewati hutan yang menyesatkan.

Ia menuturkan, spot wisata itu menarik dan sangat cocok bagi penjelajah alam. Spot wisatanya pun cukup aman dan hanya perlu stamina untuk melewati jalan di tengah hutan.

Baca juga: Banyak Wisatawan Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang, Dinas Pariwisata Mesti Siap Alat Renang

Dia mengaku, Kelompok Sadar Wisata Cunca Wulang sementara membersihkan lagi rute menuju spot wisata sungai bawah tanah itu.

Pihaknya akan berkonsultasi dengan Dinas Pariwisata tentang paket spot itu agar tidak terlalu mahal bagi wisatawan, tetapi juga tidak merugikan bagi ranger.

“Saya sebagai ketua Pokdarwis Cunca Wulang menjaminkan tempat ini layak menjadi spot wisata minat khusus, atau wisatawan umum dengan tetap etik yang ketat saat menyambangi spot wisata serta mengikuti serius setiap instruksi ranger,” ujar Feliks.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Jalan Jalan
Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Travel Update
Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Travel Update
Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Travel Update
Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Travel Update
9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

Travel Update
Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Travel Update
#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

Travel Update
Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Travel Tips
Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Travel Update
Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com