JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai, 2022 adalah tahun yang pas untuk menerbitkan visa digital nomad atau visa bagi para pekerja remote.
Adapun visa digital nomad atau visa jarak jauh ditujukan bagi Warga Negara Asing (WNA) yang ingin bekerja secara remote dari Indonesia.
"Menurut saya tahun 2022 adalah waktu yang tepat untuk menerbitkan suatu inovasi dan inovasi ini adalah game changer, visa digital untuk para remote worker (pekerja jarak jauh)," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Senin (13/06/2022).
Baca juga: Paspor dan Visa Apa Bedanya? Simak Penjelasan Ini
Hal ini mengacu pada tren Work from Anywhere (WFA) yang naik selama pandemi Covid-19.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ada banyak sekali permintaan masuk dari para remote workers untuk tinggal sekaligus bekerja dari Bali dan sejumlah destinasi lain di Indonesia.
"Ternyata, pasca pandemi dan digitalisasi banyak sekali keinginan untuk tinggal di Bali dan destinasi wisata lainnya di Indonesia untuk remote workers atau digital nomad," ucapnya.
Baca juga: Indonesia Masuk Daftar Negara Terbaik untuk Remote Working 2022
Adalam hasil survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf terhadap para remote workers, sebanyak 95 persennya menunjuk Bali sebagai tujuan pertama untuk lokasi bekerja jarak jauh.
Adapun visa digital nomad direncanakan dapat berlaku selama lima tahun.
View this post on Instagram
Ini dilakukan dengan harapan Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan yang memiliki waktu tinggal (length of stay) yang panjang.
"Long term visa ini mungkin bisa diterbitkan selama lima tahun dan diharapkan mampu menarik pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dengan lama tinggal yang jauh lebih panjang dan jumlah kualitas belanjanya bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal," ujar Sandiaga.
Baca juga: Bali Jadi Destinasi Favorit Turis Asing dan Indonesia per Mei 2022
Di sisi lain, Sandiaga juga mengatakan bahwa long term visa akan menyasar kalangan silver economy atau wisatawan senior.
"Long term visa, kami harapkan menyasar silver economy, adalah WNA yang mungkin saat musim dingin memiliki preferensi untuk tinggal di Bali atau destinasi lainnya di Indonesia karena memiliki iklim yang lebih bersahabat," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.