Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2022, 21:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan pada jalur pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang disebut-sebut akan dibuat tangga atau jalanan baru. 

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan bahwa jalur pendakian di Cemoro Kandang hanya akan ditata demi kenyamanan dan keamanan pengunjung atau pendaki.

"Memang sudah lama direncanakan, tapi sering salah paham mau dibuat jalan atau tangga baru, padahal itu kan sudah ada jalan setapak."

"Jadi ini dibuat bukan jalan baru atau tangga, tapi merapikan jalan yang ada agar lebih jelas dan lebih mudah," kata Titis kepada Kompas.com, Jumat (01/07/2022).

Baca juga: Pendaki, Jangan Nekat Panjat Tugu Hargo Dumilah di Gunung Lawu

Ia menjelaskan, jika ada jalan yang tidak bisa dirapikan, baru akan dibuat melingkar.

Namun, akan tetap dipastikan tidak mengganggu lingkungan, seperti menebang pohon.

"Catatannya, merapikan jalan mengikuti alur yang sudah ada, tidak akan membuat jalur baru yang berisiko merusak."

"Tapi memang ketika kami cek di lapangan, jika tidak mungkin dirapikan, akan kami buat melingkar, tapi dipastikan tidak akan nebang pohon," tutur dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Menurutnya, Cemoro Kandang merupakan salah satu jalur yang menjadi favorit para pendaki di Gunung Lawu. Selain Cemoro Sewu di Jawa Timur dan Ceto di Jawa Tengah.

Baca juga: Pendaki Gunung Lawu via Karanganyar Wajib Pakai Sepatu Gunung

Lebih lanjut, jalur pendakian di Cemoro Kandang sebenarnya sudah memiliki jalan setapak.

Namun, jalurnya sering terkena air dan menjadi sulit dibedakan antara jalur orang dengan jalur aliran air, sehingga berpotensi membuat pendaki tersesat.

"Itu kan sudah ada jalan setapak untuk pendaki, tapi karena rusak, di Gunung Lawu jadi sering terjadi salah jalan atau tersesat, karena banyak jebakan alam. Karena bebatuan gitu, itu dilewati orang atau tidak, jadi tidak keliatan," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com