Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, mengatakan bahwa tarian vera cukup unik. Tarian ini juga melambangkan kekeluargaan dan persaudaraan antara masyarakat etnis Rongga.
"Saya sangat kagum dengan pementasan tarian Vera yang dipentaskan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kabar Gembira Waerana dan juga kaum perempuan dan laki-laki umat Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga dari lingkungan Lekolembo," tuturnya kepada Kompas.com, Sabtu.
Ia melanjutkan, banyak pesan dan nilai-nilai luhur yang disampaikan melalui tarian vera.
"Saya berharap budaya sebagai identitas dipertahankan, dirawat dan dijaga demi keberlangsungan dan keberlanjutan di masa akan datang," harapnya.
Baca juga:
Sementara itu, Pastor Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Santo Josef Freinademtz Waelengga, Pastor Heribertus Karno, mengatakan bahwa tahun ini Keuskupan Ruteng sudah menetapkan program pastoral pariwisata holistis.
Oleh sebab itu, atraksi budaya dari masyarakat dipentaskan untuk mempromosikan kearifan lokal dan melestarikan budaya yang dirawat masyarakat.
"Saat perayaan Paskah April 2022, masyarakat etnis Rongga membawakan tarian nggore nggote dan mementaskan tarian vera, pasukan berkuda, tarian ana jara, kelong," ujar keduanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.