Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Lomba Balap Karung, Ada Sejak Zaman Belanda 

Kompas.com - 07/08/2022, 19:06 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Lomba balap karung identik dengan perayaan 17 Agustus. Lomba ini dapat dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. 

Tak sekadar lomba, ternyata balap karung memiliki sejarah panjang. Bahkan, lomba sederhana ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. 

Berikut fakta-fakta lomba balap karung dirangkum dari Kompas.com dan Tribun News Wiki.

Baca juga: 20 Ide Lomba 17 Agustus yang Unik dan Meriah 

1. Sejak zaman Belanda 

Sebagai salah satu permainan tradisional, ternyata balap karung merupakan pengaruh dari Belanda. 

Pada masa kolonial, sekolah-sekolah Belanda kerap menyelenggarakan lomba balap karung pada setiap perayaan. 

Sumber lain menyebutkan, lomba balap karung berasal pada masa penjajahan Jepang.

sejarah lomba balap karungKOMPAS.COM/DANI JULIUS sejarah lomba balap karung

Saat romusha, atau kerja paksa Jepang, rakyat Indonesia terpaksa menggunakan pakaian berbahan dasar karung goni. Sebab, pemerintah Jepang sengaja menghambat proses distribusi pakaian.

Karung goni tersebut tidak nyaman dipakai, karena banyak terdapat kutu. Oleh sebab itu, rakyat Indonesia menderita penyakit kulit. 

Baca juga: 7 Wisata Sejarah Kemerdekaan RI, Pas Dikunjungi Saat 17 Agustus 

2. Istilah balap karung pertama kali

Istilah balap karung pertama kali digunakan di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tidak ada arsip yang menjelaskan secara pasti tentang asal usul  permainan balap karung.

Baca juga: 30 Ucapan HUT Ke-77 RI, Cocok untuk Dibagikan ke Media Sosial 

Prajurit marinir AS mengikuti balap karung saat latihan bersama marinir TNI AL di Situbondo, Jawa Timur.DISPEN KORMAR Prajurit marinir AS mengikuti balap karung saat latihan bersama marinir TNI AL di Situbondo, Jawa Timur.

Namun, permainan ini diyakini sudah dimainkan oleh masyarakat Jakarta, khususnya orang-orang Betawi, sejak masa penjajahan Belanda. 

Awalnya, lomba balap karung dimainkan oleh anak-anak usia 6-12 tahun. Namun, seiring perkembangannya orang dewasa juga turut serta pada lomba balap karung. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

 

Suasana penjualan pernak pernik aksesoris kemerdekaan RI di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019). Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, pasar Jatinegara dipenuhi oleh masyarakat.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana penjualan pernak pernik aksesoris kemerdekaan RI di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019). Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, pasar Jatinegara dipenuhi oleh masyarakat.

3. Cara bermain 

Cara bermain lomba balap karung terbilang mudah. Jumlah peserta terdiri dari empat hingga enam orang. 

Setiap peserta mengenakan karung goni atau karung beras ukuran 50 kilogram. Selanjutnya, setelah aba-aba oleh wasit maka setiap peserta bergegas menuju garis finish

Warga Perumahan Permana Adimix, Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang tengah mengikuti lomba balap karung dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-73, Jumat (17/8/2018).KOMPAS.com/Farida Farhan Warga Perumahan Permana Adimix, Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang tengah mengikuti lomba balap karung dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-73, Jumat (17/8/2018).

Arena permainan lomba balap karung cukup luas, dengan panjang 15-20 meter dan lebar 3-4 meter. Tujuannya, agar antar peserta tidak saling bertabrakan. 

Lomba balap karung cukup mengundang gelak tawa. Sebab, banyak peserta yang jatuh karena kesulitan menggunakan karung. 

Baca juga: Cara Ikut Upacara HUT Ke-77 RI di Istana Merdeka dan Online

4. Kreasi lomba balap karung 

Seiring perkembangan zaman, kreasi lomba balap karung bermunculan. Salah satunya adalah setiap peserta lomba balap karung wajib mengenakan helm. 

Selain bentuk kreasi, helm juga berfungsi untuk melindungi kepala peserta khususnya anak-anak jika terjatuh saat lomba.

Baca juga: Aturan Pasang Bendera Merah Putih Saat 17 Agustus

Kreasi lainnya adalah lomba balap karung menggunakan kostum-kostum unik. 

Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung saat Hari Kemerdekaan RI di kawasan Cinangka, Depok, Jawa Barat, Senin (17/8/2020). Berbagai lomba yang diikuti anak-anak, remaja, dan orang tua tersebut dalam rangka memeriahkan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung saat Hari Kemerdekaan RI di kawasan Cinangka, Depok, Jawa Barat, Senin (17/8/2020). Berbagai lomba yang diikuti anak-anak, remaja, dan orang tua tersebut dalam rangka memeriahkan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

5. Makna lomba balap karung

Meskipun lomba, namun tidak terlihat para peserta saling berkompetisi. Sebaliknya, sesama peserta kerap terlihat saling menertawakan satu sama lain. 

Terdapat beragam makna yang bisa diambil dari lomba sederhana ini. Utamanya, adalah nilai persaudaraan, karena semua elemen masyarakat menjadi satu dalam semangat perayaan hari kemerdekaan RI.

Baca juga: 17 Agustus 2022 HUT Keberapa RI? Simak Sejarahnya 

Selain itu, lomba balap karung mengandung nilai sportifitas karena semua pemain menerima kekalahan dengan lapang dada. Namun, menang atau kalah tidak penting dalam lomba 17 Agustus, karena semangatnya adalah memeriahkan perayaan hari kemerdekaan RI. 

Lomba balap karung juga mencerminkan nilai kerja keras. Sebab, peserta bisa saja jatuh, namun kemudian bangkit dan berlari lagi sampai garis finish. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com