Sementara itu, Kasatpol PP DIY Noviar Rahmad, yang menjadi Inspektur Upacara, menyampaikan bahwa upacara di tengah laut ini sebagai wujud mensyukuri potensi laut yang ada di DIY.
"Setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi hari ini dilaksanakan lagi," kata Noviar.
Ia menambahkan, upacara di tengah laut ini juga mewujudkan visi dan misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengenai laut selatan sebagai pintu gerbang atau halaman.
"Upacara ini mengingatkan masyarakat kita memiliki laut yang luas. Harus dijaga dengan baik," kata dia.
Baca juga: Absen 2 Tahun, Kontes Roket Air Taman Pintar Yogyakarta Digelar Lagi
Salah satu Pasukan Pengibar Bendera, Iswanto, mengaku bangga karena sejak awal tahun 2013 selalu bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera untuk upacara ini.
"Tadi berenang sekitar 200 meter menuju ke lokasi pengibaran. Tidak ada kesulitan yang berarti karena sudah terbiasa," kata Iswanto
"Hanya anginnya tadi cukup kencang," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa banyak peserta yang gagal menembus sampai sekitar lokasi pengibaran karena tidak mengetahui teknik berenang di lautan.
"Kebanyakan saat gelombang datang ditabrak, jadi sudah kecapekan," ujarnya.
Baca juga: Wisata Gunungkidul Buka, Ribuan Wisatawan Kunjungi Pantai Baron
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul M Arif Aldian mengatakan, upacara di tengah laut diharapkan kembali memulihkan perekonomian pelaku wisata setelah dua tahun dilanda pandemi.
"Semoga pariwisata segera pulih. Apalagi pesertanya dari seluruh DIY," kata Arif.
Ada pula salah satu peserta termuda yang baru berusia tujuh tahun, Neisya, sempat berenang sampai ke tengah-tengah, karena sering tertabrak peserta lainnya.
"Tadi sempat sampai tengah, tetapi banyak peserta dewasa sering tertabrak. Saya enggak tega," kata ayah Neisya yang bernama Agus.
Agus yang juga relawan Save Rescue Gunungkidul ini menambahkan bahwa anaknya sering berenang di lautan sejak kecil.
"Sudah terbiasa berenang di laut seperti di pantai Ngrenehan," tuturnya.
Baca juga: HUT RI, 5 Destinasi Ini Jadi Lokasi Pengibaran Bendera Bawah Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.