Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boemisora, Wisata Baru di Kaki Gunung Merbabu yang Tawarkan Bentang Alam Indah

Kompas.com - 21/08/2022, 12:12 WIB
Dian Ade Permana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Destinasi wisata berbasis alam di kaki Gunung Merbabu bertambah lagi. Bertempat di Desa Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Boemisora diresmikan pada Sabtu (20/8/2022).

Dengan luas lahan 12 hektar, Boemisora mengambil konsep berbeda untuk menarik wisatawan.

Presiden Direktur Boemisora Agung Adi Prasetyo mengatakan bahwa dari luasan lahan tersebut, saat ini yang sudah dikembangkan baru 2 hektar.

Baca juga: Wisata Cuntel: Mau Glamping, Agrowisata, atau Sekadar Cuci Mata di Lereng Merbabu, Bisa!

Agung mengungkapkanm vegetasi di Polobogo adalah salah satu "kekuatan" yang tak boleh disia-siakan.

"Kita selama ini telah mentelantarkan alam. Jadi, sekarang saatnya kembali ke alam yang berharga," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu.

Menurut Agung, pengunjung Boemisora pun bisa kembali me-recharge semangat untuk kembali bangkit dari kepenatan hidup.

Minimalkan pendirian bangunan

Adapun Boemisora meminimalkan penggunakan bangunan gedung. Bahkan, ada delapan tenda besar yang digunakan untuk aktivitas.

"Titik berat kita memang bukan di infrastruktur bangunan, tapi bentang alam yang indah ini. Sehingga bisa menikmati alam sebesarnya, mulai Rawa Pening hingga gunung-gunung," ujar Agung.

Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Merapi Garden, Taman Bunga Indah di Lereng Gunung Merbabu

Dia menambahkan, Boemisora cocok untuk pengunjung yang memiliki ketertarikan kepada tumbuhan dan farming.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Kalau meneliti mungkin terlalu besar cakupannya, tapi setidaknya untuk belajar pengetahuan yang tidak sekadar mendengar, di sini bisa," kata Agung.

Baca juga: 8 Wisata Dekat Rawa Pening Semarang, Pas Dikunjungi buat Liburan

Pihaknya juga mengolah kotoran kambing dan sapi untuk dijadikan pupuk organik atau manfaatkan limbah.

"Sehingga orang mengira itu sampah, tapi bagi kita bisa menjadi berharga. Misalkan juga, buah hanya dibuat asinan dan keripik, ini kita kembangkan fermentasi ubi dan pisang," sambung Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com