Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tren Terkini Pariwisata di Indonesia, Ada Sport Tourism

Kompas.com - 27/09/2022, 13:01 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pariwisata atau perjalanan saat ini sudah banyak disebut dengan healingtidak lagi sekedar traveling. Ada beberapa tren healing yang belakangan sedang meningkat di Indonesia. 

Menurut data dari Google Search, topik travel yang mengandung kata healing naik hingga 500 persen pada 2022 dibandingkan 2021. 

Travel Industry Analyst Google Indonesia Vania Anindiar mengatakan, saat ini makin banyak masyarakat Indonesia menyebut traveling sebagai healing. 

Baca juga: Tren Pariwisata Indonesia Menurut Google, Healing Jadi Kata Populer

Hal ini dinilai sebagai bentuk pemaknaan perjalanan yang makin dalam, seperti untuk refleksi diri atau memperbaiki kesehatan jiwa. 

"Jadi banyak ngomongnya bukan 'Aku traveling ke Bali, tapi aku lagi healing ke Bali', atau healing trip ke mana," ujar Vania, dalam Press Briefing Google World Tourism Day virtual, Senin (26/9/2022).

Tren terkini pariwisata Indonesia

Dari istilah healing tersebut, ada beberapa tren yang juga ikut muncul. Di antaranya yaitu wisata olahraga (sport tourism), pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism), dan penginapan dengan konsep open space

Berikut ini adalah tren terkini pariwisata di Indonesia:

1. Sport tourism dan kegiatan di alam sebagai healing

Co-Founder & CMO tiket.com Gaery Undarsa mengatakan bahwa wisata olahraga (sport tourism) menjadi salah satu kegiatan yang paling banyak dilakukan wisatawan saat healing.

Ilustrasi sport tourism. Gunungkidul DIY dinilai cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata olahraga atau sport tourism.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi sport tourism. Gunungkidul DIY dinilai cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata olahraga atau sport tourism.

"Kalau favorit healing, sport tourism itu lumayan naik daun. Banyak daerah yang itu (wisatawan) pergi buat sepedaan doang, contohnya Magelang, Malang, Bali, itu jadi destinasi yang lumayan populer buat sepeda," ujar Gaery.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata Disiapkan untuk Sport Tourism, Ada F1 di Danau Toba

Selain bersepeda, kata dia, kegiatan seperti menyelam dan aktivitas wisata olahraga lainnya juga sedang naik daun belakangan ini. 

"Berhubungan dengan nature (alam), camping, hiking, trekking. Karena pandemi, mulai banyak pertumbuhan kegiatan seperti camping, trekking lumayan naik daun," imbuhnya.

2. Tren sustainable tourism mulai meningkat

Pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism secara umum trennya juga meningkat di Indonesia beberapa waktu belakangan. 

Desa Pujon Kidul jadi desa wisata dengan konsep sustainable tourism. Dok. Shutterstock/ Muhammad Solikin Desa Pujon Kidul jadi desa wisata dengan konsep sustainable tourism.

Vania menjelaskan, secara umum perhatian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan mulai mengalami peningkatan yang cukup kuat. . 

"Jadi mulai ada concern tentang carbon footprint pesawat, hotel eco lodge yang AC-nya terbatas. Secara global iya sudah terjadi, kalau di Indonesia sudah mulai," tutur Vania.

Meski dari segi volume kesadaran masyarakat Indonesia pada sustainable tourism masih belum sebesar pergerakan dunia, sudah mulai terlihat pertumbuhannya. Terutama menjelang hari peringatan tertentu seperti Earth Day, jelas dia.  

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com