Selanjutnya, Rizki menyarankan untuk antisipasi antrean panjang, pengunjung bisa datang saat hari biasa atau weekday.
"Weekday biasanya lebih sepi, enggak antre. Kalau weekend udah pasti lebih ramai, karena kan viral juga, banyak yang kepo gimana tempatnya," tutur dia.
Baca juga: 11 Wisata di Monas, Bisa Lihat Diorama dan Nikmati Panorama Jakarta
Adapun saat sedang ramai, pengunjung akan diminta berbaris mengantre di barisan dengan garis pembatas sebelum menuju tengah anjungan.
Dibatasi lima menit per 20 orang untuk mengambil foto, Rizki menjelaskan bahwa aturan ini mungkin saja masih bisa berubah. Sebab, anjungan halte belum 100 persen jadi sempurna.
Untuk pakaian, pengunjung juga bisa menyesuaikannya dengan waktu kunjungan. Misalnya memakai pakaian dengan warna yang berbeda dari latar belakang, agar warnanya tidak mati.
Menurut Rizki, pengunjung bisa memakai pakaian yang simpel untuk memudahkan pergerakan, sedangkan warnanya menyesuaikan waktu.
"Pakaian yang simpel saja, kalau malam lebih masuk baju warna terang karena mendukung, cocok buat city light," terangnya.
Baca juga: Berencana Jalan-jalan di Jakarta? Ini 5 Tempat Wisata Terkini yang Wajib Dikunjungi
Sementara, kata Rizki, siang hari juga sebaiknya tidak memakai pakaian berwarna hitam, karena akan mudah menyerap panas.
Sebagai informasi, warga tidak bisa serta-merta naik ke atas anjungan. Pengunjung yang tidak turun langsung dari bus Transjakarta, harus melakukan tap-in kartu di gerbang masuk halte.
"Kalau dari luar, bayar Rp 3.500, karena nyambung dengan halte untuk naik-turun penumpang bus Transjakarta. Jadi orang pas masuk atau tap-in enggak bayar, saldonya baru dipotong pas keluar," jelas dia.
Baca juga: 5 Tempat Ngeteh Instagramable di Jakarta
Oleh karena itu, kamu bisa berkendara menggunakan transportasi bus Transjakarta, agar sekaligus mendapatkan bus dan anjungannya.