KOMPAS.com - Iriana Jokowi menerima kedatangan Ibu Negara Republik Korea, Kim Keon-hee di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, pada Senin (14/11/2022).
Dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, tiba sekitar pukul 16.30 Wita, Iriana menyambut langsung kedatangan Kim Keon-hee di lobi kedatangan.
Baca juga:
Selanjutnya, keduanya menuju pendopo hotel untuk melakukan sesi foto bersama, dan melihat sejumlah penampilan budaya Indonesia berupa Gamelan Bali dan Tarian Penyambutan Panyembrama.
Dalam kesempatan tersebut, Iriana turut mengajak Kim melihat sejumlah kain tenun Endek Bali dan kerajinan silver Bali yang ditampilkan di sebuah gebyok.
Adapun tenun Endek Bali dibuat dengan sistem tenun ikat, yakni dengan mengikat benang pakan dan benang lungsi. Untuk itu, kain ini juga dikenal sebagai tenun ikat Bali.
Melansir Kompas.com (25/9/2022), motif yang digunakan untuk membuat endek Bali adalah motif geometris, flora, fauna, dekoratif, dan figuratif.
Kata Endek berasal dari kata gendekan atau ngendek yang artinya diam atau tetap, tidak berubah warna. Kata tersebut digunakan saat pembuatan motif endek, yakni dengan cara diikat.
Baca juga: Endek Bali Jadi Suvenir untuk Delegasi GPDRR 2022
Pembuatan kain ini bisa ditemukan di sejumlah wilayah Bali seperti Karangasem, Klungkung, Gianyar, Buleleng, Denpasar.
Sebagaimana dikutip Kompas.com (03/05/2020), gebyok adalah hasil sebuah proses akumulasi perjalanan sejarah, pertemuan budaya, agama, dan kearifan lokal bangsa Indonesia.
Baca juga: Itinerary 1 Hari di Pekalongan Jawa Tengah, Wisata Alam dan Glamping
Oleh karena keistimewaannya, RAK telah tercatat sebagai warisan budaya tak benda di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016.
"Selain lihat tenun Endek di gebyok, Iriana dan Kim juga mengajak Kim mendengarkan sejumlah lagu-lagu Tanah Air dengan iringan alat musik biola dan Sasando," tulis keterangan resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang Kompas.com terima, Senin (14/11/2022).
Untuk diketahui, Sasando, atau Sasandu (Bahasa Rote) adalah alat musik asli dari Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terbuat dari daun lontar dan tali.
Alat musik petik ini telah menjadi identitas masyarakat Pulau Rote, NTT. Sebab, pohon dan daun lontar pada Sasando dangat menggambarkan alam Pulau Rote yang kaya akan tanaman tersebut.
Baca juga: Mengenal Sasando, Identitas Masyarakat Rote yang Diklaim Sri Lanka
Adapun sejumlah lagu yang dimainkan dengan iringan alat musik ini saat jamuan minum teh Iriana dan Kim, di antaranya ialah Angin Mamiri, Tanah Air, Bengawan Solo, Sempurna, hingga Cinta Kan Membawamu.
View this post on Instagram
Usai jamuan minum teh, Iriana kemudian mengantarkan Kim Keon-heeyang yang akan kembali ke hotel tempatnya bermalam selama di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.