BATU, KOMPAS.com - Puluhan anak SD/MI sederajat di Kecamatan Junrejo, Kota Batu diajak membuat beragam mainan tradisional.
Tujuannya adalah untuk melestarikan budaya dan mengurangi anak-anak dari pengaruh buruk gadget.
Camat Junrejo Dian Saraswati mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Festival Budaya Junrejo yang digelar pada Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Kota Batu Akan Punya Kereta Gantung Wisata, Sajikan Panorama Pegunungan
Pihaknya sengaja mendatangkan beberapa pemateri untuk mengedukasi anak-anak membuat mainan tradisional.
"Mereka membuat kreasi, baik hasil kerajinan tangan dari daur ulang atau bahan-bahan alami seperti mendong, anak-anak sekarang juga kurang mengenal mendong," kata Dian kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).
Terlihat, puluhan anak-anak berkelompok dengan membuat kreasi mainan tradisional yang berbeda-beda.
Seperti kelompok dari pemateri Mbah Karjo Syamsul Subakri yang membuat wayang suket atau boneka Puspasarira dari rumput mendong.
Kemudian juga ada kelompok dari pemateri Mbah Yongki Irawan yang mengajari anak-anak melukis topeng malangan.
Baca juga: Gatotkaca Berjualan di Alun-alun Kota Batu, Sukses Pikat Wisatawan
Selanjutnya ada kelompok dari pemateri Taufiq Juanto yang mengajari anak-anak membuat pajangan berbentuk sepeda motor dari botol bekas.
Lebih lanjut, dia berharap dari kegiatan edukasi permainan tradisional juga dapat mendongkrak pariwisata di Kecamatan Junrejo.
Cara itu bisa dilakukan seperti menjadikan kegiatan edukasi permainan tradisional menjadi bagian dari paket Desa Wisata. Sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah.
Menurutnya, di Kecamatan Junrejo masih terdapat beragam destinasi Desa Wisata yang memiliki potensi daya tarik bagi wisatawan. Namun, karena pandemi Covid-19, destinasi tersebut kurang dikenal lagi oleh masyarakat.
Baca juga: Wisata ke Kota Batu, Ini Titik Rawan Kemacetannya
Pihaknya akan mendorong Dinas Pariwisata Kota Batu untuk membantu mendorong kegiatan-kegiatan pariwisata di Kecamatan Junrejo.
"Di Desa Junrejo itu ada Pasar Bring Rahardjo nuansanya tempo dulu, di Pendem juga ada tempat ngopi yang nuansanya juga sama," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Lihat postingan ini di Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.