Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2022, 18:06 WIB
Nugraha Perdana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Puluhan anak SD/MI sederajat di Kecamatan Junrejo, Kota Batu diajak membuat beragam mainan tradisional.

Tujuannya adalah untuk melestarikan budaya dan mengurangi anak-anak dari pengaruh buruk gadget.

Camat Junrejo Dian Saraswati mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Festival Budaya Junrejo yang digelar pada Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Kota Batu Akan Punya Kereta Gantung Wisata, Sajikan Panorama Pegunungan

Pihaknya sengaja mendatangkan beberapa pemateri untuk mengedukasi anak-anak membuat mainan tradisional.

"Mereka membuat kreasi, baik hasil kerajinan tangan dari daur ulang atau bahan-bahan alami seperti mendong, anak-anak sekarang juga kurang mengenal mendong," kata Dian kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Terlihat, puluhan anak-anak berkelompok dengan membuat kreasi mainan tradisional yang berbeda-beda.

Seperti kelompok dari pemateri Mbah Karjo Syamsul Subakri yang membuat wayang suket atau boneka Puspasarira dari rumput mendong.

Kemudian juga ada kelompok dari pemateri Mbah Yongki Irawan yang mengajari anak-anak melukis topeng malangan.

Baca juga: Gatotkaca Berjualan di Alun-alun Kota Batu, Sukses Pikat Wisatawan

Selanjutnya ada kelompok dari pemateri Taufiq Juanto yang mengajari anak-anak membuat pajangan berbentuk sepeda motor dari botol bekas.

Berharap dongkrak kunjungan wisata ke Junrejo, Kota Batu

Lebih lanjut, dia berharap dari kegiatan edukasi permainan tradisional juga dapat mendongkrak pariwisata di Kecamatan Junrejo.

Cara itu bisa dilakukan seperti menjadikan kegiatan edukasi permainan tradisional menjadi bagian dari paket Desa Wisata. Sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah.

Di Jatim Park 3 ada Dino Park sebagai tempat belajar dan mengenal makhluk purbakala untuk si buah hati.DOK. SHUTTERSTOCK/FRIDAY IMAGES STOCK Di Jatim Park 3 ada Dino Park sebagai tempat belajar dan mengenal makhluk purbakala untuk si buah hati.

Menurutnya, di Kecamatan Junrejo masih terdapat beragam destinasi Desa Wisata yang memiliki potensi daya tarik bagi wisatawan. Namun, karena pandemi Covid-19, destinasi tersebut kurang dikenal lagi oleh masyarakat.

Baca juga: Wisata ke Kota Batu, Ini Titik Rawan Kemacetannya

Pihaknya akan mendorong Dinas Pariwisata Kota Batu untuk membantu mendorong kegiatan-kegiatan pariwisata di Kecamatan Junrejo. 

"Di Desa Junrejo itu ada Pasar Bring Rahardjo nuansanya tempo dulu, di Pendem juga ada tempat ngopi yang nuansanya juga sama," katanya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kemenparekraf Akan Siapkan Destinasi Wisata Jelang Libur Nataru 2024

Kemenparekraf Akan Siapkan Destinasi Wisata Jelang Libur Nataru 2024

Travel Update
Aktivitas di Jembatan Akar Yogyakarta, Foto-foto sampai Piknik Santai

Aktivitas di Jembatan Akar Yogyakarta, Foto-foto sampai Piknik Santai

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Kayu Waduk Cengklik

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Kayu Waduk Cengklik

Travel Update
12 Aturan di Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Jangan Bawa Tripod

12 Aturan di Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Jangan Bawa Tripod

Travel Update
Pintar Memilih Agen Perjalanan, Percayakan Umrah dan Haji Anda kepada Elharamain Wisata

Pintar Memilih Agen Perjalanan, Percayakan Umrah dan Haji Anda kepada Elharamain Wisata

Travel Update
Rute ke Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Lewat Perkampungan

Rute ke Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Lewat Perkampungan

Travel Tips
Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Jalan Jalan
Vietjet Terbang dari Jakarta ke Hanoi PP, Tarif mulai Rp 900.000

Vietjet Terbang dari Jakarta ke Hanoi PP, Tarif mulai Rp 900.000

Travel Update
Turis Asing di Bali Rata-rata Menginap 2,84 Hari pada Oktober 2023

Turis Asing di Bali Rata-rata Menginap 2,84 Hari pada Oktober 2023

Travel Update
5 Tips ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Datang Saat Akhir Pekan

5 Tips ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Datang Saat Akhir Pekan

Travel Tips
Rute Internasional Batik Air dari Makassar, ke Malaysia PP Rp 2 Jutaan

Rute Internasional Batik Air dari Makassar, ke Malaysia PP Rp 2 Jutaan

Travel Update
4 Aktivitas di Pameran Jalur Rempah, Lihat Pameran dan Konser

4 Aktivitas di Pameran Jalur Rempah, Lihat Pameran dan Konser

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baruan, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baruan, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
5 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Bali pada Oktober 2023

5 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Bali pada Oktober 2023

Travel Update
Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com