Bukit Kalikuning merupakan obyek wisata yang terbentuk dari letusan Gunung Merapi pada 2010 lalu. Mengutip dari laman Visiting Jogja Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta, Kali Kuning merupakan sebuah sungai yang dulunya dialiri lahar saat Gunung Merapi meletus.
Sementara bukit yang sekarang menjadi tempat wisata tersebut juga terbentuk dari bencana alam itu. Saat ini, bukit tersebut ditumbuhi tanaman dan pepohonan hijau yang menyejukkan.
Bukit Kalikuning memiliki mata air yang mengalir ke beberapa sungai, antara lain Cangkringan, Kalasan, Ngemplak, Berbah, dan Pakem. Wisatawan yang mendatangi Bukit Kalikuning dapat melihat pemandangan bukit batuan andesit yang sangat memukau.
Baca juga: Panduan ke Plunyon Kalikuning, Tempat Syuting KKN di Desa Penari
Batu alien adalah sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam lalu.
Mengutip Tribun Jogja (15/11/2022), batu besar tersebut akhirnya ditemukan oleh seorang warga. Dari jauh, batu tersebut tampak seperti bongkahan batuan vulkanik biasa.
Namun, ketika didekati dari sudut tertentu wisatawan akan melihat sebuah teksur wajah pada batu tersebut yang disebut menyerupai alien.
Pada 2011 lalu, atas ide para warga sekitar mulai didirikan kawasan wisata yang bernama Batu Alien. Lokasinya berada di Dusun Jambu, Kepuharjo ,Cangkringan Sleman.
Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata di Selo Boyolali, Nikmati Panorama Gunung Merapi
Taman Nasional Gunung Merapi memiliki luas mencapai 6.410 hektar. Taman Nasional ini berada di dua provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kawasan ini memiliki panorama yang indah dengan beragam flora dan fauna.
Kondisi topografi kawasan ini mulai dari area landai, bukit, sampai gunung. Taman Nasional Gunung Merapi menawarkan panorama indah karena diapit oleh Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Baca juga: Wisata Bukit Klangon Buka Lagi Usai Tutup Akibat Erupsi Gunung Merapi
Museum ini berisi koleksi benda peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Selain menampilkan kebudayaan masa Kerajaan Mataram Islam, Museum Ullen Sentalu juga menampilkan kehidupan para bangsawan di masa Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.
Mengutip Kompas.com (4/5/2022), nama Ullen Sentalu diambil dari falsafah bahasa Jawa, yakni ulateng blencong sejatine tataraning lumaku. Falsafah tersebut berasal dari lampu minyak, yang memberikan penerangan saat pertunjukan wayang kulit (blencong)
Baca juga: Falsafah Budaya Jawa di Kerimbunan Ullen Sentalu
Sejumlah koleksi yang dipamerkan pada museum ini antara lain gamelan, lukisan, arca, batik, dan sebagainya. Semua koleksi berada di dalam ruangan, sehingga pengunjung bisa menikmati pameran di Ullen Sentalu Museum tanpa khawatir kehujanan.
Lokasinya berada di Jalan Boyong, Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.