Museum Wayang mengoleksi lebih dari 4.000 buah wayang dari seluruh Tanah Air. Mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.
Mengutip Kompas.com (19/3/2022), museum ini juga memamerkan koleksi boneka asal mancanegara, seperti boneka Inggris, Rusia, Thailand, dan sebagainya.
Terdapat makam Jan Pieterszoon Coen, Gubernur-Jendral Hindia-Belanda keempat dan keenam pada lantai satu museum.
Museum Wayang mulanya merupakan gereja yang didirikan oleh kelompok kolonial Belanda VOC pada 1640. Museum ini berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Pinangsia, Kota Tua, Jakarta Barat.
Pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 5.000 per orang. Sementara, pelajar dikenakan tarif Rp 3.000 dan anak-anak hanya Rp 2.000.
Baca juga: 10 Hotel Dekat Kota Tua, Harga di Bawah Rp 400.000
Koleksi museum ini berupa lukisan dan karya seni berupa keramik. Pengunjung dapat menemukan lukisan dari pelukis legendaris dari berbagai aliran.
Sebut saja, lukisan-lulisan karya Hendra Gunawan, Raden Saleh, Affandi, dan sebagainya.
Museum Seni Rupa dan Keramik juga menawarkan sesi belajar membuat keramik dari tanah liat.
Museum ini buka sejak pukul 08.00 - 17.00 setiap harinya, kecuali libur nasional dan Senin. Harga tiket masuk Museum Seni Rupa dan Keramik adalah Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000 untuk mahasiswa dan Rp2.000 untuk pelajar dan anak-anak.
Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan bahari. Nah, kamu bisa melihat miniatur kekayaan maritim Indonesia di Museum Bahari.
Mengutip situs Mitra Museum Jakarta, kawasan ini terdiri dari dua bangunan utama yakni Museum Bahari dan Menara Syahbandar.
Bangunan Museum Bahari dibangun oleh VOC, secara bertahap mulai dari 1718 hingga 1774. Bangunan museum dulunya digunakan untuk menyimpan rempah-rempah.
Pada masa penjajahan Jepang pada 1942-1945, bangunan Museum Bahari digunakan sebagai gudang logistik tentara Jepang.
Baca juga: Museum Bahari Bakal Punya Ruang Titik Nol Meridian Batavia, Apa Itu?
Sementara itu, Menara Syahbandar dibangun pada 1839. Mulanya, menara ini berfungsi sebagai menara pengawas dan pengatur lalu lintas kapal di Pelabuhan Batavia dan Sungai Ciliwung.
Pada masa pendudukan Jepang, Menara Syahbandar juga dijadikan gudang penyimpanan logistik. Kemudian, pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1977, Museum Bahari dan Menara Syahbandar diresmikan sebagai museum, dengan nama Museum Bahari.
Pengnjung bisa melihat berbagai replika perahu di Museum Bahari. Museum Bahari berada di Jalan Pasar Ikan Nomor 1 Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Tiket masuk ke Museum Bahari adalah Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar dan mahasiswa, serta Rp 2.000 untuk anak-anak.
Baca juga: Menginap di Museum Bahari, Seramkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.