Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Merunut Jejak Sejarah dengan Wisata di Kotabaru

Kompas.com - 20/12/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keunikan dan keindahan tulisan pada batu nisan tersebut juga tampak pada teknik penulisannya, yakni semua tulisan pada makam dibuat melalui teknik pahatan timbul sehingga menghasilkan ritme dan dimensi kedalaman. Selain itu, keindahan atau nilai-nilai estetis tercermin dalam kandungan makna tulisan yang mengandung unsur sufisme.

Tulisan itu juga memaparkan pemikiran yang menceminkan zamannya, di samping nilai seni dan kepiawaian yang sangat tinggi. Melalui epigrafi itu pula, diperoleh informasi bahwa sejak dahulu agama dan ajaran Islam telah dianut di wilayah Bangkalaan Melayu. Catatan yang terekam pada batu nisan tersebut, juga telah menjadi bukti sejarah yang sekaligus sebagai bukti kepiawaian serta ketinggian daya imajinasi dan kreativitas seniman lokal masa kerajaan Bangkalaan sekitar abad ke-19.

Wisata Religi Andalan Kotabaru

Keberadaan makam Raja Cantung di Banua Lawas, Kecamatan Kelumpang Hulu yang memiliki keterkaitan erat dengan Pangeran Agung, dan makam Raja Sigam di Pulau Laut menjadi bukti Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan begitu “kaya” dengan artefak-artefak sejarah kebesaran Nusantara.

Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Alaydrus begitu menyadari keberadaan cagar budaya yang terserak di berbagai wilayahnya dan belum mendapat “sentuhan” dari pemerintah pusat. Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah, Sayed memberi prioritas pada situs-situs bersejarah yang butuh penyelamatan segera.

Walau memiliki potensi sumber tambang, Sayed menyadari suatu saat kandungan bahan tambang akan menyusut dan habis dari daerahnya. Masyarakat hanya akan menunai bencana dan kerusakan alam akibatnya eksploitasi pertambangan.

Akan tetapi, jika pariwisata berbasis alam, pariwisata religi dan pariwisata budaya yang dikembangkan maka Kotabaru akan mendapat “bonus” yang berkesinambungan. Harus diakui, pariwisata pada saat ini merupakan suatu kebutuhan manusia baik yang melakukan perjalanan wisata maupun masyarakat di sekitar daerah tujuan wisata.

Wisatawan butuh dipuaskan keinginannya, sementara masyarakat sekitar lokasi berharap akan mendapatkan implikasi positif berupa peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Fenomena ini “ditangkap” Sayed Jafar Alaydrus dengan mengambil lankah-langkah nyata guna mengoptimalkan akselerasi kebudayaan dan pariwisata di Kotabaru dalam upaya menyejahterakan masyarakat, membuka lapangan kerja, memberantas kemiskinan dan memeratakan pembangunan.

Di bulan- bulan tertentu, kunjungan wisatawan asal daerah-daerah lain di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Sumaterayang melakukan ziarah atau acara haul ke makam-makam bersejarah ke Kotabaru melonjak seiring dengan semakin melonggarkan aturan pembatasan perjalanan setelah landainya angka penyebaran Covid-19.

Obyek wisata religius yang dikembangan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotabaru tentunya dipilih dan dipilah sesuai kemampuan anggaran daerah dengan menerapkan skala prioritas. Selain memiliki kekuatan sebagai penggerak perekonomian yang luas, tentunya revitalisasi obyek wisata religius tidak semata-mata terkait dengan peningkatan kunjungan wisatawan namun lebih pentingnya lagi adalah pengembangan pariwisata yang mampu membangun semangat kebangsaan, apresiasi terhadap kekayaan seni budaya bangsa dan toleransi antar umat beragama.

Dengan berbasis pada agribisnis dan pariwisata, Kotabaru di bawah kepemimpinan Bupati Sayed Jafar Alaydrus benar-benar menghela sektor pariwisata di semua lini. Kemudahan koneksitas transportasi udara baik dari Banjarmasin maupun dari Makassar membuat Kotabaru kini menjadi alternatif tujuan wisata di Kalimantan yang paling menarik.

Sepanjang tahun 2023, sudah teragendakan 23 event kolosal pentas seni, kegiatan budaya, ajang olahraga dan festival berskala nasional. Jangan heran jika kini para kepala daerah dari berbagai daerah, kerap melakukan studi banding pengembangan pariwisata ke Kotabaru.

Tidak salah jika Kabupaten Kotabaru memiliki motto “Sa-Ijaan”. Untuk keindahan alam, untuk keagungan budaya dan saratnya nilai-nilai religi dari peninggalan bersejarah serta untuk toleransi kehidupan warganya begitu semufakat, satu hati dan se-iya sekata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Spot Foto Instagramable di Animalium BRIN, Bisa di Habitat Buatan

5 Spot Foto Instagramable di Animalium BRIN, Bisa di Habitat Buatan

Travel Tips
Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Travel Update
Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Travel Update
Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Travel Update
[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

Travel Update
Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Jalan Jalan
Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Travel Tips
Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Travel Tips
Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Jalan Jalan
Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Jalan Jalan
Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Travel Tips
Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

Travel Tips
10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

Jalan Jalan
Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+