Sementara bagi pengelola destinasi wisata, Sandiaga meminta agar para pengelola destinasi wisata memperhatikan faktor keamanan, kesehatan, dan keselamatan wisatawan dan pengelola.
Salah satu caranya, kata dia, dengan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara ketat. Serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), ungkapnya.
Baca juga:
Selain itu, ia berpesan untuk membuat visitor management technique untuk menghindari penumpukan wisatawan di satu titik.
Kemudian, memperhatikan pengunjung di saat penyelenggaraan event melibatkan banyak orang ataupun kerumunan di lokasi wisata.
"Sekaligus memastikan penggunaan wahana atau atraksi wisata sesuai dengan kapasitas daya dukung," tutur dia.
Kemudian juga, kata Sandiaga, menyediakan jalur evakuasi dengan memasang papan titik kumpul untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
Baca juga: 7 Tips Aman Wisata Air Terjun Saat Musim Hujan, Perhatikan Hal Ini
Serta memperhatikan perubahan cuaca dan informasi dari BMKG terkait potensi bencana alam dan menginformasikan hal tersebut kepada wisatawan, petugas, dan masyarakat sekitar destinasi wisata.
"Saya juga mengimbau agar para pengelola destinasi wisata memperkuat koordinasi dengan stakeholder pendukung pariwisata baik itu pemerintah pusat, daerah, maupun swasta dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada wisatawan,” tambah Sandiaga.
Selain itu, ia mengimbau agar para kepala daerah, asosiasi, dan pelaku usaha daya tarik wisata memberikan sosialisasi, pemantauan, dan pengawasan terhadap taman rekreasi dan tempat wisata untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengunjung dalam menggunakan fasilitas dan atraksi yang tersedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram