Wisata Kota Batu, Nikmati Sensasi Petik Stroberi Langsung dari Kebun

BATU, KOMPAS.com - Mengisi akhir pekan bisa dilakukan dengan berkunjung ke Wisata Petik dan Edukasi Lumbung Stroberi di Desa Pandanrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Pengunjung dapat menikmati sensasi memetik buah stroberi langsung dari kebun, sehingga masih sangat segar.

Selain itu, ada pemandu yang menjelaskan kepada pengunjung tentang pertanian stroberi. Setiap pengunjung cukup membayar Rp 25.000 saja untuk tiket masuk. Fasilitas yang didapatkan, yakni graits jus dan memetik tiga buah Strawberry.

Baca juga: 7,4 Juta Wisatawan Kunjungi Kota Batu Sepanjang 2022

"Kalau pengunjung mau memetik lebih banyak, tinggal ditimbang. Setiap kilogramnya rata-rata sampai harga Rp 50.000, tergantung musimnya juga," kata Direktur Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Raharjo Lumbung Strawberry, Muklas Rofik pada Jumat (3/2/2023).

Rata-rata pada akhir pekan, kunjungan wisatawan bisa mencapai 100 orang. Namun ketika hari kerja, jumlah kunjungan tidak tentu.

"Alhamdulillah setelah Covid-19 mereda, kunjungan bisa kembali meningkat dengan promosi di media sosial dan lainnya," kata dia.

Baca juga: Eco Green Park di Kota Batu, Lihat Ratusan Burung sampai Jajal Wahana Baru

Menurut Muklas segmen tempat wisatanya pas untuk keluarga, sehingga rata-rata kunjungan pada Sabtu dan Minggu.

"Kalau hari biasa, pengunjung seringnya anak-anak sekolah, rombongan dari luar Kota Batu," katanya.

Desa Pandanrejo penghasil stroberi

Dia mengatakan, di Desa Pandanrejo terdapat lahan pertanian stroberi seluas 2 hektar. Saat musim panen, desa ini setiap harinya bisa menghasilkan hingga 3 ton stroberi.

Unsplash/Jacek Dylag Bahan pangan alami seperti stroberi bisa digunakan untuk membersihkan dan memutihkan gigi.

"Namun, semuanya tidak dimanfaatkan untuk wisata. Kemudian kalau musim hujan turun ya berkurang hasil panennya, sekitar 200 kilogram saja," katanya.

Ke depan, untuk meningkatkan kunjungan yang ada, pihaknya akan menambah fasilitas pendukung Wisata Lumbung Strawberry, yakni pembangunan guest house dengan 10 kamar.

Baca juga: Kalender Wisata Kota Batu 2023, Ada Festival Paralayang Internasional

"Nanti akan kita buat guest house karena pengunjung banyak yang ingin menginap. Kadang ada yang studi banding datang dari Kalimantan, Riau, Jawa Tengah. Karena view-nya kan bagus juga di sini," katanya.