Hal itu terus berlanjut hingga pemerintahan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau kongsi dagang Bealnda berakhir.
Kemudian bersambung dengan masa pemerintahan Inggris, bahkan saat Indonesia kembali ke tangan Belanda dan Jepang, hingga tahun 1945, kompleks pemakaman masih dikhususkan untuk orang asing.
Baca juga:
Kebon Jahe Kober pun berkembang menjadi lokasi pemakaman yang prestisius karena banyak orang terkenal yang dimakamkan di sana, baik pejabat penting, pelaku sejarah hingga selebritis pada masanya.
Hingga pada 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe diresmikan sebagai Museum Taman Prasasti oleh Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
View this post on Instagram
Sebelum diresmikan, selama dua tahun (1975-1977), dilakukan pengangkatan rangka tulang jenazah pada keseluruhan makam.
Rangka-rangka ini sebagian ada yang dikembalikan pada pihak keluarga dan dibawa ke negara asal. Sedangkan sebagian lagi jenazah dipindahkan ke pemakaman Menteng Pulo, dan Tanah Kusir.
Baca juga: 6 Museum di Kota Tua Jakarta dan Harga Tiket Masuk
Setelah dilakukan penataan, tercatat kini Museum Taman Prasasti memiliki sekitar 993 koleksi prasasti nisan di lahan seluas 1,3 hektar.
Adapun tiket masuk museum ialah Rp 5.000 per orang dan bisa dibeli langsung pada loket masuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.