KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat merupakan salah satu tempat rekreasi ikonis Ibu Kota. Wisatawan bisa mengunjungi beragam museum di kawasan tersebut.
Saat ini, kawasan tersebut telah direvitalisasi sehingga semakin menarik untuk dikunjungi. Usai revitalisasi, kawasan Kota Tua kian ramah bagi pejalan kaki serta pengguna transportasi publik.
Berikut enam museum di Kota Tua yang bisa dikunjungi wisatawan, seperti dihimpun Kompas.com.
Baca juga: 3 Tempat Makan Murah Meriah di Kota Tua Jakarta, Mulai Rp 10.000
Museum Fatahillah merupakan ikon wisata Kota Tua yang sudah familiar di kalangan wisatawan. Lokasinya berada di tengah kawasan Kota Tua, tepatnya di depan lapangan.
Nama resmi Museum Fatahillah adalah Museum Sejarah Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com, (15/6/2021). Museum ini menyuguhkan berbagai hal mengenai sejarah perkembangan DKI Jakarta.
Museum Fatahillah dulunya merupakan gedung Balaikota Batavia. Bangunan ini didirikan pada 1707 sampai dengan 1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.
Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah
Suasana Wisata Kota Tua Jakarta (Depan Museum Fatahillah) saat H+4 Lebaran pada Jumat (6/5/2022)
Pengunjung dapat ditemui berbagai bukti sejarah DKI Jakarta di dalam area museum. Meliputi, replika peninggalan masa Tarumanega dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di DKI Jakarta, mebel antik, gerabah, batu prasasti, dan lainnya.
Berdasarkan informasi dari laman Instagram Museum Kesejarahan Jakarta, harga tiket masuk Museum Fatahillah sebesar Rp 5.000 untuk dewasa. Sedangkan, harga tiket masuk anak-anak sebesar Rp 2.000 dan wisatawan yang menunjukkan kartu mahasiswa sebesar Rp 3.000.
Baca juga: Ke Kota Tua Naik Transjakarta, Cuma Bayar Rp 3.500
Jika kamu ingin mengetahui sejarah uang Rupiah, maka berkunjunglah ke Museum Bank Indonesia.
Melansir situs resminya, bangunan Museum Bank Indonesia dulunya digunakan oleh De Javasche Bank yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Museum Bank Indonesia pertama kali dibuka untuk umum pada 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah. Saat ini, Museum Bank Indonesia telah selesai direnovasi.
Baca juga: Cara Pesan Tiket Museum Bank Indonesia yang Baru Buka, Pelajar Gratis
Beberapa koleksi di Museum Bank Indonesia antara lain, koleksi uang kerajaan di Nusantara, perkembangan uang dari masa kolonial hingga sekarang, miniatur Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), atau kongsi dagang milik Belanda, transformasi logo Bank Indonesia, dan sebagainya.
Mengutip Kompas.com (4/7/2022), pengunjung harus melakukan registrasi terlebih dulu melalui akun WhatsApp Museum BI di nomor 081291573940.
Sebab, kunjungan ke Museum Bank Indonesia dibagi dalam empat sesi, dengan kuota dibatasi sebanyak 50 orang pada setiap sesi.
Baca juga: Museum Bank Indonesia Buka 7 Juli, Catat HTM dan Ketentuan Masuk
Tepat di sebelah Museum Bank Indonesia, pengunjung dapat menemukan Museum Bank Mandiri.
Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, bangunan Museum Bank Mandiri dulunya milik perusahaan swasta Belanda yakni Factorij Batavia. Gedung Museum Bank Mandiri didirikan pada 1929.
Ada berbagai macam koleksi di Museum Bank Mandiri yang terkait dengan aktivitas perbankan tempo dulu dan perkembangannya.
Baca juga: 7 Kafe di Kota Tua Jakarta, buat Pilihan Nongkrong
Mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brankas, dan lain-lain. Gedung museum masih mempertahankan bentuk aslinya yang identik dengan zaman kolonial Belanda.
Harga tiket masuk Museum Bank Mandiri adalah Rp5.000 untuk umum. Sedangkan, pelajar dan mahasiswa tidak dikenai biaya dengan menunjukkan kartu pelajar. Anak di bawah usia tiga tahun juga gratis masuk museum.
Baca juga: 6 Aktivitas Akhir Pekan di Kota Tua Jakarta, Bersepeda hingga Foto
View this post on Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.