Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kesenian Bantengan Jawa Timur yang Nyaris Punah

Kompas.com - 12/03/2023, 09:07 WIB
Nugraha Perdana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pelaku kesenian bantengan di Malang Raya mengeluhkan kurangnya akses untuk ruang berekspresi.

Padahal, kehadiran mereka menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung sektor pariwisata.

Ketua Bantengan Nuswantara, Agus Riyanto mengatakan, sejauh ini dukungan pemerintah daerah belum menyentuh seluruh pelaku seni dan budaya.

Baca juga:

Mereka juga mengeluhkan soal perizinan tampil yang masih sering sulit didapatkan.

"Yang dibutuhkan oleh para pelaku seni dan budaya ya tempat untuk berekspresi, harapan saya permudah perizinan untuk seni dan budaya," kata Agus, Sabtu (11/3/2023).

Dia khawatir, bila perizinan masih kerap susah didapatkan, kesenian bantengan berpotensi tidak akan eksis lagi dan pada akhirnya punah.

Agus juga berharap gelaran event dengan melibatkan para pelaku kesenian bantengan dapat diperbanyak.

Baca juga: 10 Wisata Alam Malang, Surga Tersembunyi di Jawa Timur

Menurutnya, event merupakan bagian dari ruang berekspresi yang merupakan 'nafas' dari para pelaku seni dan budaya.

"Buatkan event, event itu penting bagi pelaku kesenian bantengan karena itu semangat mereka untuk terus melestarikan seni dan budaya dahulu," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Tak sarankan dukungan dalam bentuk uang

Agus juga berharap dukungan peralatan bisa diberikan oleh pemerintah kepada para kelompok seni dan budaya yang membutuhkan.

Namun, dia tidak menyarankan dalam bentuk uang karena menurutnya dapat merusak marwah seni dan budaya yang mengutamakan sifat kemandirian.

"Dukungan uang tidak selalu baik, menurut saya bisa meracuni para pelaku seni dan budaya," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com