Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Lautze di Jakarta yang Dibangun Keturunan China

Kompas.com - 16/03/2023, 09:20 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Selain itu, kata dia, tujuan lainnya adalah untuk menuntaskan masalah pembauran, khususnya antara warga pribumi dan non-pribumi serta antar-etnis dan agama. 

"Keberadaan Karim Oei ini dalam rangka memberikan sumbangsih kepada bangsa Indonesia untuk menuntaskan masalah pembauran. Pembauran di Indonesia masih agak sensitif, membedakan pribumi dan non -ribumi, masih jaga jarak," terang Yusman. 

Oleh karena itu, tokoh-tokoh ormas Islam tadi mendirikan yayasan Kaim Oei dengan tujuan menjembatani perbedaan, agar masyarakat bisa saling membaur. 

Baca juga: 5 Tempat Wisata Religi di Samarinda, Ada Masjid Tertua dan Terbesar

Apalagi, Yusman mengungkapkan bahwa banyak warga China mualaf yang berasal dari lingkungan dan keluarga dengan perbedaan agama serta budaya yang tinggi. 

"Dalam keluarga mereka itu biasanya berbeda-beda ada yang Islam, Buddha, Konghucu, nah bagaimana mereka bisa rukun dan bertoleransi, bagaimana kita meramunya, bagaimana bisa hidup berdampingan," tutur dia. 

Masjid Lautze yang bernuansa Tionghoa di Pasar Baru, Jakarta Pusat. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Masjid Lautze yang bernuansa Tionghoa di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Makna bangunan Masjid Lautze yang unik

Dari luar, perpaduan warna merah, kuning, dan hijau nampak kental di Masjid Lautze. Saat masuk, desain pintu dan warna-warnanya juga didominasi warna merah. 

Usai melewati pintu, pengunjung akan menemui mimbar yang jadi satu dengan ruang utama. Nuansa warna hijau, kuning, dan merah lagi-lagi menyambut mata. 

Yusman mengatakan, warna masjid memang mirip dengan wihara, selain karena berbeda tujuannya juga agar terdapat kedekatan sehingga para mualaf China tidak merasa canggung. 

Baca juga: Makna Arsitektur Masjid Istiqlal, Lambang Nasionalisme dan Agama

Lantai 4 ruang pertemuan dan belajar di Masjid Lautze yang bernuansa Tionghoa di Pasar Baru, Jakarta Pusat. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Lantai 4 ruang pertemuan dan belajar di Masjid Lautze yang bernuansa Tionghoa di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

"Masjid di Indonesia kan gayanya umumnya timur tengah, jadi biar beda, bagaimana kita membungkusnya biar beda, warnanya mungkin agak mencolok ya, khas merah dan kuning. Enggak apa-apa biar pada datang," ujarnya sambil tertawa. 

Adapun sejumlah kaligrafi bertuliskan huruf Arab dan tulisan Mandarin berjejer rapi di dinding masjid. Menurut Yusman, kaligrafi tersebut asli dari Negeri Tirai Bambu. 

Baca juga:

Bangunan ini terdiri dari empat lantai, dengan ruang pertama merupakan tempat ibadah untuk laki-laki.

Naik ke lantai dua, ada ruang ibadah perempuan lengkap dengan toilet dan tempat wudhu. 

Sementara itu, lantai tiga adalah kantor pengurus, dan lantai empat adalah aula pertemuan sekaligus ruang belajar. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com