Selain itu, kata dia, tujuan lainnya adalah untuk menuntaskan masalah pembauran, khususnya antara warga pribumi dan non-pribumi serta antar-etnis dan agama.
"Keberadaan Karim Oei ini dalam rangka memberikan sumbangsih kepada bangsa Indonesia untuk menuntaskan masalah pembauran. Pembauran di Indonesia masih agak sensitif, membedakan pribumi dan non -ribumi, masih jaga jarak," terang Yusman.
Oleh karena itu, tokoh-tokoh ormas Islam tadi mendirikan yayasan Kaim Oei dengan tujuan menjembatani perbedaan, agar masyarakat bisa saling membaur.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Religi di Samarinda, Ada Masjid Tertua dan Terbesar
Apalagi, Yusman mengungkapkan bahwa banyak warga China mualaf yang berasal dari lingkungan dan keluarga dengan perbedaan agama serta budaya yang tinggi.
"Dalam keluarga mereka itu biasanya berbeda-beda ada yang Islam, Buddha, Konghucu, nah bagaimana mereka bisa rukun dan bertoleransi, bagaimana kita meramunya, bagaimana bisa hidup berdampingan," tutur dia.
Dari luar, perpaduan warna merah, kuning, dan hijau nampak kental di Masjid Lautze. Saat masuk, desain pintu dan warna-warnanya juga didominasi warna merah.
Usai melewati pintu, pengunjung akan menemui mimbar yang jadi satu dengan ruang utama. Nuansa warna hijau, kuning, dan merah lagi-lagi menyambut mata.
Yusman mengatakan, warna masjid memang mirip dengan wihara, selain karena berbeda tujuannya juga agar terdapat kedekatan sehingga para mualaf China tidak merasa canggung.
Baca juga: Makna Arsitektur Masjid Istiqlal, Lambang Nasionalisme dan Agama
"Masjid di Indonesia kan gayanya umumnya timur tengah, jadi biar beda, bagaimana kita membungkusnya biar beda, warnanya mungkin agak mencolok ya, khas merah dan kuning. Enggak apa-apa biar pada datang," ujarnya sambil tertawa.
Adapun sejumlah kaligrafi bertuliskan huruf Arab dan tulisan Mandarin berjejer rapi di dinding masjid. Menurut Yusman, kaligrafi tersebut asli dari Negeri Tirai Bambu.
Baca juga:
Bangunan ini terdiri dari empat lantai, dengan ruang pertama merupakan tempat ibadah untuk laki-laki.
Naik ke lantai dua, ada ruang ibadah perempuan lengkap dengan toilet dan tempat wudhu.
Sementara itu, lantai tiga adalah kantor pengurus, dan lantai empat adalah aula pertemuan sekaligus ruang belajar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.