MBAY, KOMPAS.com - Kabupaten Nagekeo di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki destinasi perkampungan adat yang sangat unik dan memiliki nilai sejarah, dengan arsitektur rumah adat yang dibangun oleh nenek moyang Nagekeo.
Namanya adalah kampung tradisional Kawa. Lokasi kampung ini ada di Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Baca juga: Wisata ke Nagekeo NTT, Bisa ke Mana Sana?
Jarak tempuhnya sekitar 15 kilometer dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.
Lokasinya berada diantara Gunung Ebuloba dan Amagelu, sehingga memiliki keindahan alam yang mengagumkan.
"Ini merupakan destinasi unggul di Kabupaten Nagekeo yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara," kata Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do, ketika ditemui Kompas.com di kediamannya di Jalan Jenderal Soeharto, Mbay, belum lama ini.
Baca juga: Melirik Potensi Pariwisata Nagekeo di NTT, Pantai hingga Desa Wisata
View this post on Instagram
Kampung tradisional Kawa punya kemiripan seperti kampung adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai.
Kemiripannya adalah wisatawan perlu berjalan kaki mendaki sebuah bukit untuk menuju ke kampung tradisional tersebut.
Selain itu, itu kampung adat Kawa berada di lembah yang diapit dua gunung.
Baca juga: 12 Desa Wisata Manggarai Timur NTT, Banyak Kekayaan Alam dan Budaya
Bupati Don menjelaskan, akses jalan di pintu masuk dari perkampungan Boanio sudah diaspal dari dana Kementerian Desa Tertinggal.
"Akses jalan masuk sudah diaspal hotmix sedangkan akses ke kampungnya harus trekking di perbukitan. Ini yang membuat wisatawan sangat tertarik dengan berwisata di kampung tersebut," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.