Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman ke Museum Sasmitaloka, Lihat Kamar Jenderal Ahmad Yani

Kompas.com - 11/04/2023, 13:51 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Di sebelah kiri dari arah pintu masuk, terdapat sebuah ruangan untuk menyimpan pajangan dan lemari seragam.

Menurut informasi dari pemandu, ruangan tersebut dahulu berfungsi sebagai garasi.

Setelah rumah ini dialihfungsikan menjadi museum, ruangan tersebut kini digunakan untuk menyimpan barang-barang bersejarah, termasuk beberapa seragam para Pahlawan Revolusi yang dititipkan di museum ini. 

Usai melihat foto-foto bersejarah, Kompas.com diajak menelusuri lorong menuju ruang utama.

Diketahui bahwa lorong yang Kompas.com lalui merupakan lorong tempat penyeretan tubuh Jenderal Ahmad Yani usai ditembak oleh anggota Cakrabirawa.

Lorong tempat Jenderal Ahmad Yani diseret.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Lorong tempat Jenderal Ahmad Yani diseret.

Di sebelah kanan lorong terdapat toilet lengkap dengan bak mandi berisi air, serta dapur dengan kompor dan peralatannya.

Di ujung lorong menuju ruangan utama dari arah belakang, kami dihadapkan dengan pintu masuk ruang utama.

Pintu yang dilapisi kaca ini tampak tidak utuh karena ada bekas tembakan di bagian tengah kaca sehingga membuatnya retak.

"Kalau yang kaca pintu ini sudah direplika dari yang aslinya, mengingat kaca yang asli sudah hancur terkena tembakan," kata pemandu.

Baca juga: 4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

Lokasi jatuhnya Jenderal Ahmad Yani usai ditembak mati oleh anggota Cakra Birawa.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Lokasi jatuhnya Jenderal Ahmad Yani usai ditembak mati oleh anggota Cakra Birawa.

Memasuki ruang utama, hal pertama yang mencuri perhatian Kompas.com bukanlah lokasi jatuhnya Jenderal Ahmad Yani usai ditembak, ataupun perabot meja makan yang terawat.

Melainkan suasana homey (seperti di rumah) yang terasa saat melihat ke sekeliling ruangan. Layaknya sebuah rumah, seluruh perabotan ditata rapi. 

Mulai dari meja dan kursi makan, lampu gantung, televisi tabung di dekat meja makan, peralatan makan di bufet, hingga cahaya matahari yang menembus tirai jendela ruang tamu.

Meskipun tampak nyaman, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa keheningan di dalam museum cukup menguji nyali jika kamu berkeliling seorang diri. Khususnya saat memasuki kamar pribadi Jenderal Ahmad Yani dan dua kamar anak-anaknya.

Ruangan yang cukup dijaga privasinya yaitu kamar pribadi Jenderal Ahmad Yani. Di kamar ini, pengunjung boleh masuk asal tidak mendokumentasikan isi kamar baik dalam bentuk foto maupun video.

Bukan tanpa alasan, isi kamar Jenderal Ahmad Yani erat kaitannya dengan pribadi Jenderal Ahmad Yani dan keluarga.

Baca juga: 5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

Mengintip kamar Jenderal Ahmad Yani

Tampak depan kamar pribadi Jenderal Ahmad Yani.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Tampak depan kamar pribadi Jenderal Ahmad Yani.

Dari arah pintu kamar, isi kamar Jenderal Ahmad Yani sudah terlihat karena pintu yang digunakan yaitu pintu model geser berlapis kaca tembus pandang.

Saat memasuki kamar, hal yang pertama kali dilihat yaitu ranjang lengkap dengan kasur, seprei, sepasang bantal, dan selimut.

Di bagian atas terdapat rak kayu berisi foto Jenderal Ahmad Yani dan keluarga.

Jika melirik ke atas dinding kamar, tepatnya di pojok kanan atas dari posisi menghadap ranjang, terdapat bekas sambaran petir. 

Dari penjelasan pemandu, rumah Jenderal Ahmad Yani pernah disambar petir seminggu sebelum pengangkatan Jenderal Ahmad Yani menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Tepat di bawah bekas sambaran petir, terdapat lemari kayu yang masih kokoh. Lemari ini dulunya digunakan oleh Jenderal Ahmad Yani untuk menyimpan pakaian.

Tidak seperti perabotan tua pada umumnya, perabotan yang ada di dalam kamar Ahmad Yani terlihat terawat dan tidak rapuh terkikis zaman. 

Selanjutnya, di sebelah ranjang terdapat meja rias lengkap dengan deretan produk kosmetik yang dulu digunakan oleh istri Jenderal Ahmad Yani. 

Kemasan kosmetik tersebut terlihat kuno, bahkan ada yang mereknya sudah memudar. Berbeda dari kemasan kosmetik yang beredar saat ini, kemasan kosmetik yang Kompas.com temukan di kamar Jenderal Ahmad Yani sebagian besar terbuat dari bahan aluminium.

Di dekat meja kosmetik terdapat lemari pajangan berisi senjata yang dulu digunakan untuk menembak Jenderal Ahmad Yani. Di dalam lemari juga ada peluru yang dulu menembus tubuh Jenderal Ahmad Yani.

Pencahayaan dan sirkulasi di kamar Jenderal Ahmad Yani, menurut Kompas.com, cukup baik. Ruangan pun terang saat Kompas.com berkunjung meskipun tanpa bantuan cahaya lampu.

Toilet di dalam kamar tidur Jenderal Ahmad Yani pun sudah modern, dilihat dari model wastafel, bak mandi, dan toilet duduk yang sama dengan yang jamak digunakan saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com