Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 16:35 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menanggapi adanya sub-varian Covid-19 baru, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, pihaknya sudah mengambil langkah guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Kita sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengeluarkan surat edaran untuk protokol yang harus dipatuhi," kata Menparekraf dalam Weekly Press Briefing, Senin (10/4/2023).

Baca juga:

Lebih lanjut dikatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga mengeluarkan surat edaran mengenai keselamatan transportasi tempat wisata jalur darat, laut, dan udara.

Selain itu, ada pula surat edaran tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Baca juga: Kasus Flu Burung Muncul, Sandiaga Pastikan Wisman dari China Terus Dipantau

Meskipun PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sudah berakhir, tetapi ia mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati.

"Walaupun tidak ada imbauan terkait fasilitas khusus yang harus dipersiapkan oleh obyek wisata, namun tolong diperhatikan pengaturan protokol kesehatan yang sudah disyaratkan secara umum," terangnya.

Ilustrasi wisatawan sedang melihat Jerapah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023)KOMPAS.com/SANIA MASHABI Ilustrasi wisatawan sedang melihat Jerapah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023)

Guna memantau lonjakan wisatawan di tempat wisata saat libur Lebaran 2023, Menparekraf mengimbau agar pemerintah daerah membentuk satuan tugas (satgas) dari instansi terkait.

Beberapa instansi yang diinstruksikan meliputi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, dan jajaran TNI-Polri.

"Jangan hanya memantau dari kantor dan di belakang meja saja, tapi langsung terjun ke lapangan, pantau situasi terakhir, serta lakukan monitoring (pemantauan) dan evaluasi on the spot (di lokasi)," katanya.

Baca juga:

Hal ini bertujuan agar pihak satgas bisa mengetahui kesiapan sarana dan prasarana wisata, serta memantau kesiapan pelayanan sumber daya manusia (SDM).

"Pengelola obyek wisata harus memperhatikan kawasan wisatanya. Mulai dari pintu masuk, kelengkapan amenitas, tempat parkir, keamanan, kebersihan, dan kenyamanan karena ini adalah bagian dari bentuk pemulihan yang berkualitas dan berkelanjutan," pungkasnya.

Baca juga: PPKM Dicabut, Kode QR PeduliLindungi Tetap Dipasang di Hotel dan Restoran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sempat Tutup 50 Tahun, Peninggalan Kekaisaran Romawi Kuno Ini Buka Kembali

Sempat Tutup 50 Tahun, Peninggalan Kekaisaran Romawi Kuno Ini Buka Kembali

Travel Update
7 Aktivitas di Pameran Flona 2023, Bisa Cuci Mata dan Beli Tanaman

7 Aktivitas di Pameran Flona 2023, Bisa Cuci Mata dan Beli Tanaman

Jalan Jalan
Bromo Perketat Pengawasan terhadap Pengunjung, Periksa Barang Bawaan

Bromo Perketat Pengawasan terhadap Pengunjung, Periksa Barang Bawaan

Travel Update
Pasca-kebakaran, Pemulihan Ekosistem di Bromo Perlu Biaya Rp 3,5 Miliar

Pasca-kebakaran, Pemulihan Ekosistem di Bromo Perlu Biaya Rp 3,5 Miliar

Travel Update
Pemulihan Kawasan Bromo Akibat Karhutla Butuh Waktu hingga 5 Tahun

Pemulihan Kawasan Bromo Akibat Karhutla Butuh Waktu hingga 5 Tahun

Travel Update
Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru, Ada dari Indonesia

Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru, Ada dari Indonesia

Travel Update
20 Tempat Wisata di Gorontalo, Ada Taman Laut dan Danau

20 Tempat Wisata di Gorontalo, Ada Taman Laut dan Danau

Jalan Jalan
Mulai 2024, Terbang dari Singapura Tidak Perlu Tunjukkan Paspor

Mulai 2024, Terbang dari Singapura Tidak Perlu Tunjukkan Paspor

Travel Update
Target PAD Pariwisata Ponorogo Naik Jadi Rp 4,5 Miliar

Target PAD Pariwisata Ponorogo Naik Jadi Rp 4,5 Miliar

Travel Update
Cara ke Pameran Flona 2023 Naik KRL, MRT, dan TransJakarta

Cara ke Pameran Flona 2023 Naik KRL, MRT, dan TransJakarta

Travel Tips
Sore di Buperta Cibubur, Healing Sejenak Nikmati Sunset di Tepi Danau

Sore di Buperta Cibubur, Healing Sejenak Nikmati Sunset di Tepi Danau

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Travel Tips
Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Travel Update
10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

Jalan Jalan
10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com