Nama Jepara ternyata memiliki makna yang berkaitan dengan sejarah daerah tersebut. Mengutip laman PPID Kabupaten Jepara, nama Jepara berasal dari kata Ujung Para, Ujung Mara, dan Jumpara.
Kemudian, kata tersebut berubah menjadi Jepara. Maknanya adalah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah.
Baca juga: 10 Wisata Jepara, Ada Museum Kartini dan Taman Air Terbesar di Jateng
Baca juga: 8 Wisata di Jepara Selain Pantai, Ada Air Terjun dan Hutan Lindung
Kota Jepara pernah menjadi pusat niaga atau bandar niaga di Pulau Jawa pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), seperti dikutip dari laman PPID Kabupaten Jepara.
Kala itu, Jepara melayani perdagangan ekspor impor serta menjadi pangkalan angkatan laut Kerajaan Demak. Pada masa itu, rakyat Jepara hidup gemah ripah loh jinawi karena menjadi pusat arus lalu lintas perdagangan di Pulau Jawa.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya Suma Oriental, Jepara sudah melayani perdagangan dalam jumlah kecil sejak abad ke-15. Pada masa itu, Jepara baru dihuni oleh 90-100 orang, dipimpinan oleh Aryo Timur, serta masih berada di bawah pemerintahan Kerajaan Demak.