7 Tempat Wisata Halal di Maroko, dari Masjid hingga Istana

3. Istana Bahia

Unsplash/ Abhishek Choudhary Istana Bahia di Kota Marrakesh, Maroko

Istana Bahia merupakan bangunan kerajaan Islam yang didirikan pada abad ke-19, yang berada di Kota Marrakesh, Maroko seperti dikutip dari laman resminya. Istana Bahia didirikan oleh Sultan Muhammad bin Abdul Rahman. 

Bangunan Istana Bahia terdiri dari kamar-kamar, taman, halaman, dan lainnya. Adapun nama Istana Bahia dalam bahasa Arab berarti kecemerlangan.

Ketika Maroko memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada 1956, Istana Bahia digunakan sebagai tempat tinggal kerajaan. Saat Raja Hassan II memimpin, ia menyerahkan istana ini ke Kementerian Kebudayaan Maroko, sehingga bangunan tersebut berfungsi sebagai ikon budaya dan daya tarik wisata.

Baca juga: Sahur dan Buka Puasa ala Timur Tengah, Resep Chicken Tagine khas Maroko

Baca juga: Mengintip 5 Destinasi Eksotis di Maroko

4. Fez

UNESCO/VINCENT KO HON CHIU Fez atau Fes, salah satu destinasi wisata di Maroko yang terkenal.

Kota Fez atau Fes pernah menjadi ibu kota Maroko sebelum dipindahkan ke Rabat pada 1912, seperti dikutip dari Kompas.com (11/12/2022).

Fez berstatus sebagai kota pusat budaya dan spiritual di Maroko. Di sana, para wisatawan akan menemukan banyak bangunan dengan arsitektur Islam yang menakjubkan.

Untuk berkeliling kota terbesar ketiga di Maroko ini, wisatawan bisa menaiki kereta kuda. Wisatawan bisa menjumpai sejumlah masjid bersejarah di kota Fes, serta madrasah atau sekolah.

5. Musee de Marrakech

Shutterstock/Mitzo Musee de Marrakech di Kota Marrakesh, Maroko

Musee de Marrakech atau Museum Marrakech adalah sebuah istana dan museum bersejarah yang terletak di pusat kota tua Marrakesh.

Melansir dari laman Lonely Planet, tempat bersejarah ini memamerkan koleksi seni khas Maroko dari beberapa dekade silam. Pengunjung juga bisa melihat peninggalan kerajaan Islam di museum ini.

Musee de Marrakech adalah salah satu museum tertua di Marrakesh sehingga memiliki arsitektur bergaya kuno. Istana ini pernah menjadi rumah bagi Mehdi Mnebhi, menteri pertahanan pada masa pemerintahan Sultan Moulay Abdelaziz (1894–1908).

Setelah kemerdekaan, bangunan tersebut disita oleh negara dan menjadi sekolah perempuan pertama di Marrakesh 1965. Pada 1997, museum dan istana tersebut dibuka untuk kunjungan umum.