Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Kompas.com - 29/05/2023, 11:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Kegiatan tradisi apitan 

Tradisi apitan di sejumlah daerah memiliki ciri khas kegiatan masing-masing, seperti kirab, wayang, gunungan, dan lainnya.

1. Semarang 

Ilustrasi kesenian wayang kulit. disbud.kulonprogokab.go.id Ilustrasi kesenian wayang kulit.

Tradisi apitan di Semarang dilakukan dengan menggelar pertunjukkan wayang kulit. Pagelaran seni itu dilestarikan oleh warga Kampung Panjangan, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Apitan merupakan salah satu perayaan wajib di kampung ini setiap tahunnya. Selain pertunjukkan wayang kulit, masyarakat setempat menjual aneka jajanan tradisional, seperti  jagung bakar, gablek, kacang, kedelai, dan telur asin.

2. Demak

Sementara itu, tradisi apitan Kabupaten Demak dimeriahkan dengan sejumlah pertunjukkan seni, seperti pagelaran wayang kulit, kethoprak, dan kesenian tradisional lainnya.

Masyarakat setempat juga menggelar khataman Al-Quran saat apitan. Selain menyambut Idul Adha, tradisi apitan itu juga bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa.

Bukan kesenian semata, aayang kulit juga diyakini sebagai media dakwah Sunan Kalijaga dalam menyebarakan Islam di Demak.

3. Grobogan 

Warga Desa Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berebut Gunungan setinggi 2,5 meter dalam tradisi sedekah bumi di obyek wisata Jatipohon, Grobogan, Kamis (9/8/2018).KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Warga Desa Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berebut Gunungan setinggi 2,5 meter dalam tradisi sedekah bumi di obyek wisata Jatipohon, Grobogan, Kamis (9/8/2018).

Masyarakat Grobogan menyelenggarakan tradisi apitan dengan menggelar kirab dan gunungan, seperti dikutip dari Kompas.com (11/8/2023). Ratusan warga Desa Sumber Jatipohon, Kabupaten Grobogan mengarak 12 gunungan setinggi 2,5 meter. 

Rute kira itu melintasi jalan utama Pati-Grobogan. Setelah kirab selesai,  gunungan yang berisi hasil bumi baik sayur-sayuran dan buah-buahan itu kemudian diletakkan berdampingan.

Para tokoh masyarakat setempat kemudian memanjatkan doa. Setelah doa selesai, belasan gunungan itu pun langsung diserbu ratusan warga. Hanya dalam kurun waktu tak sampai 10 menit gunungan itu pun ludes.

Baca juga: Tak Cuma Disate, Ini 5 Olahan Kambing Lezat untuk Idul Adha

Baca juga: Kapan Waktu Menyampaikan Ucapan Idul Adha? Jangan Sampai Telat

Kapan tradisi apitan?

Apit merupakan merupakan nama bulan dalam penanggalan Jawa yang datang sebelum Bulan Besar. Oleh sebab itu, tradisinya disebut apitan.

Adapun nama apit lantaran bulan Jawa ini berada di antara dua hari raya Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha

Waktu pelaksanaan tradisi apitan pun berbeda-beda setiap daerah. Namun umumnya digelar sebelum Hari Raya Idul Adha, selama bulan apit dalam kalender Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com