Areanya menjadi satu dengan bangunan yang dinamai Guha. Guha sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu rumah sang pemilik, studio arsitektur, dan perpustakaan.
"Guha adalah tempat pribadi saya dan istri, dan tempat saya berpraktek. Butuh waktu 4-5 tahun sampai OMAH Library benar-benar terbentuk," terang Rich.
Dengan nama baru OMAH Library, fungsi utama tempat ini adalah untuk diskusi, belajar, dan berjejaring antara anak-anak muda maupun orangtua, terutama di bidang arsitektur.
Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu
Namun, lebih dari itu, Rich mengatakan tempat ini juga bisa menjadi rumah atau gua tempat bernaung dan belajar.
"Namanya Guha. seperti goanya Plato. Jadi di sini sebenarnya kaya sebuah gua untuk mencari pengetahuan," tutur dia.
Lebih lanjut, kata Rich, ia ingin agar para pengunjung yang datang benar-benar merasa seolah masuk ke dalam rumah.
"Kalau ada yang enggak dapat rumah di tempat lain, setidaknya kamu bisa menganggap ini rumah," ungkapnya.
Desain arsitektur OMAH Library menerapkan konsep bioklimatik atau rendah energi. Bahan-bahannya juga banyak menggunakan bahan daur ulang.
"Saya meyakini arsitektur di sini adalah arsitektur bio-climatic, low energi atau rendah energi ya. Memanfaatkan angin dan matahari langsung," terang Rich.
Adapun lampu-lampu kuning yang hangat, menurutnya, menandakan secercah harapan. Dengan desain hangat layaknya rumah, pengunjung akan menemukan bangunan berbentuk labirin alias hal-hal tidak terduga.
"Barang di sini banyak yang didaur ulang, di dalam kamus saya tidak boleh ada yang dibuang, we have to adapt. Jadi arsitekturnya bisa cantik kalo kamu believe sesuatu itu bakal bisa cantik," ungkap dia.
Baca juga: Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online
Ia juga ingin menyediakan tempat yang bersahaja, memancar, kalem namun tetap bermakna dalam. Warna-warna di OMAH Library juga menggunakan warna alam yang tenang, seperti coklat dan abu-abu.
"Ada elemen air, udara, bumi juga. Aristektur bisa menggunakan bahan-bahan sederhana, yang lokal bahkan dari bahan bekas, tapi hasilnya nanti tetap kolase yang artistik. Sederhana tapi tetap artistik ya," ujarnya.