Bangunan hotel ini khas kolonial kuno, terlihat dari pilar-pilar marmer yang membatasi serambi. Serta, lantai yang masih menggunakan marmer kuno.
Masuk ke kamar pertama, ruangannya cukup kecil jika dibandingkan dengan hotel megah yang kini menjamur di Jakarta. Di ruangan ini terpajang beberapa barang bersejarah, salah satunya lencana asli milik Chairul Saleh.
Dari kamar pertama, perjalanan dilanjutkan ke kamar kedua, yang langsung terhubung dengan pintu kecil di sudut ruangan.
Ruang kedua yaitu kamar hotel berukuran sedikit lebih besar dari kamar pertama. Ruangan ini kini difungsikan sebagai tempat menyimpan lukisan-lukisan Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno, serta meja kerja dan kursi kerja asli milik Wakil Presiden pertama RI Bung Hatta.
Walaupuan sudah berusia tua, tapi dari pandangan Kompas.com di lokasi, meja kayu dan kursi rotan milik Bung Hatta ini masih kokoh.
Kayunya pun masih mengkilap, pertanda dibuat dari kayu berkualitas dan rutin dirawat oleh penjaga museum.
Pindah ke kamar berikutnya, terdapat diorama penculikan Soekarno oleh pemuda Indonesia yakni Darwis dan Wikana ke Rengasdengklok, Jawa Barat, sebelum Indonesia merdeka.
Berbeda dari ruangan sebelumnya, ruangan diorama penculikan Ir. Soekarno ini tampak lebih luas dan keramik yang digunakan pun lebih berwarna.
"Kalau diperhatikan, kamar di gedung ini ada yang marmernya polos, dan ada juga yang bermotif. Ruangan dengan marmer bermotif ini ukurannya lebih besar, dan tipenya lebih mewah," tutur Arif.
Arif menuturkan, umumnya barang yang dipajang di Gedung Joang 45 masih asli kecuali lukisan. Termasuk salah satunya koper asli milik pasukan Tentara Pelajar Indonesia (Tentara Republik Indonesia Pelajar atau TRIP).
Tata, salah seorang peserta yang tergabung ke dalam kelompok yang sama dengan Kompas.com mengatakan, dirinya tertarik dengan koper asli tersebut karena di bagian atasnya terdapat stiker bergambar cicak.
"Terlepas ini hanya sebuah stiker, tapi menurut saya dulu pasti ada maksud tertentu kenapa harus stiker cicak," kata Tata kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu (10/6/2023).
Di Gedung Joang 45 juga terdapat etalase berisi seragam asli milik Tentara Pelajar.
Jika mayoritas seragam tentara identik dengan motif loreng, lain halnya dengan seragam Tentara Pelajar pada masa itu yang menggunakan motif polkadot coklat.