Seorang Senior Director dari rumah desain Teague, Anthony Harcup, menjelaskan posisi kursi dan jendela pesawat yang tidak sejajar.
Menurut Harcup, jarak dan posisi tempat duduk ditentukan oleh kebutuhan komersial maskapai penerbangan, dan jarak antara jendela ditentukan oleh persyaratan teknis dari produsen pesawat.
"Pesawat dibangun dalam bagian struktural yang ditutupi oleh panel interior besar, masing-masing memiliki dua jendela," ujar Harcup sebagaimana dilansir DMarge, Senin (3/7/2023).
Struktur tersebut memiliki sambungan tumpang tindih yang memungkinkan pesawat menjadi lebih fleksibel saat terbang tanpa memperlihatkan strukturnya.
Untuk setiap model pesawat, seperti A320, B737, A350, atau B787, pengaturan ini tidak berubah.
Baca juga: Naik Pesawat Pesawat Citilink Kini Boleh Lepas Masker
"Semua model keluar dari pabrik dengan jarak yang sama tanpa memperhatikan maskapai atau operatornya," ujar Harcup.
"Tempat duduk dikonfigurasi dan diatur agar sesuai kebutuhan komersial maskapai penerbangan," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, setiap maskapai penerbangan memiliki model bisnis berbeda, seperti:
Baca juga: Jangan Bercanda soal Bom saat Naik Pesawat, Ini 4 Alasannya
Ketiga model bisnis itu membutuhkan jenis kursi, jarak antar-kursi, serta konfigurasi yang berbeda pula.
"Proses LOPA (layout of passenger accommodation) merupakan proses terpisah yang tidak mempertimbangkan penempatan jendela," sebut Harcup.
Sementara itu, dikutip dari Business Insider, Senin (3/7/2023), tujuan penerapan tersebut dari maskapai penerbangan adalah memungkinkan adanya jumlah kursi yang banyak di dalam pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.