Setiap malam 1 Suro, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Kota Solo, Jawa Tengah, juga menggelar kirab pusaka. Kirab ini juga bertujuan untuk meminta keselamatan dan sebagai sarana introspeksi agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.
Acara ini identik dengan penggunaan kerbau (kebo) bule sebagai sarana kirab. Kebo bule yang digunakan harus berasal dari keturunan kebo bule Kyai Slamet.
Baca juga: 7 Tradisi Peringatan Satu Suro di Jawa, Kirab hingga Jamasan
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, kebo bule Kyai Slamet bukanlah hewan sembarangan. Pasalnya, hewan ini adalah kesayangan Paku Buwono II sejak ia masih berkuasa di Keraton Kartasura.
Adapun alasan disebut kebo bule karena warna kulit hewan tersebut adalah putih agak kemerah-merahan. Mirip dengan warna kulit orang bule, tidak seperti warna kulit kebo pada umumnya yaitu mayoritas abu-abu gelap.
Kebo Kyai Slamet pun berkembangbiak dan menghasilkan banyak keturunan. Sekarang, keberadaan mereka dijaga dan dirawat dengan baik dalam kandang di Alun-alun Kidul.
Sampai saat ini, tiap kali keraton mengadakan kirab pada malam 1 Sura, kebo-kebo bule tersebut masih digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.