Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Kereta Keraton Yogyakarta Kembali Dibuka, Tiket mulai Rp 15.000

Kompas.com - 19/07/2023, 13:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -  Museum Kagungan Dalem Wahanarata, atau dulunya dikenal sebagai Museum Kereta Keraton, resmi dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (18/7/2023) di Keraton Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di tempat ini, pengunjung bisa melihat aneka kereta kuno milik Keraton Yogyakarta, mulai dari masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono pertama hingga Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Baca juga:

Ada Kanjeng Nyai Djimat dan Kyai Garuda Yaksa

Keraton Yogyakarta.Dok. Shutterstock/Julius Bramanto Keraton Yogyakarta.

Terdapat sekitar 21 kereta pusaka yang dapat dijumpai pengunjung. Salah satunya Kanjeng Nyai Djimat, kereta pusaka tertua yang digunakan dari masa Sri Sultan Hamengku Buwono I hingga Sri Sultan Hamengku Buwono III.

Ada juga kereta pusaka lainnya, antara lain Kyai Garuda Yaksa, Kyai Wimanaputra, dan Kyai Jetayu.

Baca juga:

Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menyampaikan, renovasi dan revitalisasi aset museum tersebut membuat pengunjung bisa melihat koleksi pendukung yang ada. 

"Tidak hanya kereta saja yang bisa dilihat, tetapi (juga) koleksi pendukung kereta, seperti pelana, busana abdi dalem, hingga payung kebesaran dapat ditata di ruang pamer, di dalam vitrin, yang tentu dapat menambah informasi bagi pengunjung," ujar GKR Bendara, lewat keterangan resmi, Rabu (19/7/2023).

Hadirkan teknologi augmented reality

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X saat meninjau lokasi museum dan melihat koleksi kereta Keraton YogyakartaKOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X saat meninjau lokasi museum dan melihat koleksi kereta Keraton Yogyakarta

Selain dari sisi sejarah, museum yang juga disebut unit Wahanarata ini juga mengedepankan sisi teknologi. Terdapat tiga fasilitas yang bisa dicoba pengunjung, di antaranya augmented reality photobooth, Catch and Run Games, dan Come to Life. 

Melalui ketiganya, pengunjung bisa berinteraksi dengan berbagai elemen budaya di museum, baik secara individu maupun bersama-sama. 

“Budaya adalah salah satu fondasi peradaban, yang semakin relevan jika didukung dengan kreasi kultural. Budaya tersebut pada akhirnya tidak sekadar hiburan belaka, tetapi bagian dari integral peradaban dengan melihat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tanpa mengesampingkan peran manusia dan kemanusiaan. Perkawinan antara koleksi kereta pusaka dengan teknologi di Wahanarata ini rasanya menjawab kebutuhan integral peradaban tersebut," terang Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca juga: 7 Peraturan Unik yang Harus Ditaati di Kawasan Keraton Yogyakarta

Adapun GKR Bendara menyampaikan, museum ini juga diharapkan menjadi ruang komunal yang inklusif. 

"Masyarakat, komunitas, hingga mahasiswa dapat bekerja sama untuk memanfaatkan ruang dan fasilitas yang ada. Juga tidak menutup kemungkinan untuk lembaga atau institusi pariwisata melakukan general meeting di Wahanarata," kata GKR Bendara.

Baca juga: Sejarah, Peraturan Unik, dan Wisata Keraton Yogyakarta

Museum Kagungan Dalem Wahanarata buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 09.00 WIB -15.00 WIB.

Harga tiket masuknya dibagi menjadi beberapa kategori. Untuk wisatawan nusantara, tarifnya mulai Rp 20.000 untuk kalangan dewasa dan mulai Rp 15.000 untuk kalangan anak.

Sementara itu, tiket masuk untuk wisatawan mancanegara seharga mulai Rp 30.000 untuk kalangan dewasa, dan mulai Rp 25.000 untuk kalangan anak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com