Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Umrah, Arab Saudi Punya Beragam Destinasi Wisata, Apa Saja?

Kompas.com - 23/07/2023, 10:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dikenal sebagai tempat ibadah haji dan umrah, Arab Saudi kini mulai mendorong pengunjung untuk sekaligus berwisata di negara tersebut.

Meski masih dalam tahap promosi dan pengembangan, rupanya kota-kota di Arab Saudi memiliki potensi wisata yang beragam dan menarik.

Mulai dari alam hingga buatan, Manajer Umrah PT Qoryatul Hayyat (NQH Wisata) bernama Harun menyampaikan bahwa Arab Saudi tengah menyiapkan hal tersebut.

“Secara destinasi banyak yang sudah di-highlight sama Arab Saudi. Ada mall, pantai, pegunungan, petualangan, kebun, museum, sama situsnya banyak yang sudah jadi warisan budaya UNESCO,” kata Harun, saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Aturan Baru, Umrah dengan Undangan Warga Arab Saudi

Berbagai destinasi itu bisa ditemukan di Mada’in Saleh, Al Ula, Tabuk, Jeddah, Dammam, Abha, hingga Thaif.

“Pegunungan itu terkenalnya di Al Bahah, Abha, sama Taif di paling bawah,” imbuh dia.

Sedangkan pantai Obhur di Jeddah serta pantai di Tabuk merupakan destinasi air yang populer. Adapun untuk museum dan situs bersejarah kata dia banyak ditemukan di Thaif, Al Ula, Mada’in Saleh, Makkah, dan Madinah.

City tour di Thaif

Meski banyak sekali pilihan wisata Arab Saudi, saat ini agen tur dan travel dari Indonesia umumnya merangkaikan paket umrah dengan wisata city tour terdekat.

Salah satu kota yang banyak ditawarkan adalah Thaif, karena destinasinya termasuk lengkap dan jaraknya dari Mekkah relatif tidak terlalu jauh.

“Kalau wisata di dalam Arab Saudi kami biasanya menyelipkan city tour di hari-hari perjalanan umrah, bisa satu hari ke Thaif. Kalau misalnya ke Al Ula itu tambah 1-2 hari lagi, harus nginap,” kata Direktur PT Arminareka Perdana, Riani Rilanda yang disapa Rindang. 

Kereta gantung di kota Thaif, Mekkah, Arab Saudi.shutterstock.com Kereta gantung di kota Thaif, Mekkah, Arab Saudi.

Ia menjelaskan, rangkaian umrah sendiri sudah cukup padat. Sehingga biasanya kota yang disinggahi rombongan untuk wisata di Arab Saudi akan mencari yang terdekat dan mudah dijangkau.

“Thaif itu jaraknya kira-kira kurang dari 80 km dari Mekkah. Jadi kurang lebih 1,5 jam sudah bisa sampai,” terang Divisi Haji Alfir Wisata Utama Tour & Travel bernama Sofyan.

Ia menjelaskan, sejarah Islam, wisata religi, wisata alam, hingga wisata buatan tersedia di Thaif.

Baca juga: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Arab Saudi, Berburu Kurma di Hail

“Terus memang di sana itu dataran tinggi pegunungan, jadi suasananya sejuk, tumbuh-tumbuhan juga banyak,” imbuhnya.

Thaif menawarkan destinasi mulai dari museum, taman bermain, pasar, perkebunan, gunung, hingga pasar. Sofyan menjelaskan, kota ini banyak dikunjungi wisatawan asal Indonesia. 

Museum dan situs bersejarah diunggulkan

Rindang mengungkapkan, saat ini museum dan situs bersejarah menjadi dalah satu destinasi wisata yang sedang banyak dipromosikan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Kalau museum-museum ini kebetulan Arab lagi ningkatin wisatanya mereka jadi lagi banyak buat museum," terangnya.

At- turaif, wisata sejarah di Arab Saudi.Dok. Saudi Tourism Authority. At- turaif, wisata sejarah di Arab Saudi.

Lebih lanjut, kata dia, semua museum yang pernah beberapa kali dikunjunginya di Arab Saudi tidak ada yang mengecewakan. Dari segi fasilitas hingga pelayanan sangat baik, di smaping juga terjangkau. 

"Sejauh ini museum-museum yang kami datangi biayanya sekitar 5-20 Riyal. Semuanya bagus ya, enggak ada yang enggak bagus." tutur Rindang. 

Salah satu rekomendasinya, seperti museum biografi Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah. Selain itu, ada juga Museum Wahyu di kaki Gunung Jabal Nur atau Gua Hiro, Mekkah. 

Baca juga: 5 Persiapan Wajib Sebelum Wisata ke Arab Saudi, Jangan Lupa Tukar Uang

Sementara itu, Harun menjelaskan bahwa situs bersejarah juga menjadi incaran, terutama bagi wisatawan non-muslim yang ingin mendapatkan ilmu sejarah secara umum, tidak hanya soal sejarah Islam. 

"Kalau wisatawan non-muslim biasanya yang ingin dilihat adalah peninggalan-peninggalan kebudayaan orang Arab zaman dahulu. Misalnya Al Ula, Mada'in Saleh, itu kan relief sama bentuk tebingnya luar biasa," ujar Harun. 

Adapun untuk wisata alam, menurutnya, harus menyesuaikan dengan waktu dan musim kedatangan. Sebab, untuk aktivitas tertentu seperti wisata diving dan pantai, sebaiknya dilakukan saat musim dingin pada Oktober-Januari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com