Pengunjung dilarang menyentuh koleksi yang ada di museum, baik koleksi asli maupun koleksi replika.
Setiap koleksi di dalam museum diberi pembatas agar pengunjung menjaga jarak aman dengan koleksi.
Baca juga: Mengintip Tempat Perumusan Naskah Proklamasi Indonesia
Pengunjung diperkenankan untuk mendokumentasikan isi museum baik berupa video maupun foto, namun tanpa lampu kilat atau flash.
Pada dasarnya, larangan menggunakan flash ini umumnya berlaku di hampir setiap museum.
Menambahkan dari laman Kompas.com (26/3/2023), alasannya karena cahaya flash kamera yang dipantulkan akan memicu rusaknya pajangan yang sudah berumur tua di museum.
Baca juga: Liburan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Ada Mesin Tik Milik Perwira Nazi
Setiap ruangan di dalam Museum Naskah Perumusan Proklamasi punya cerita tersendiri.
Maka dari itu pengunjung bisa meminta bantuan petugas bila bingung dengan informasi yang tertera di dalam ruangan.
Petugas museum dapat ditemui di meja saat registrasi kunjungan.
"Kalau jam istirahat museum tetap buka, akan ada petugas yang bergantian berjaga di meja registrasi," kata Ides.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.