Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Wisata Malam Dekat Malioboro, Bisa Lihat Pagelaran Wayang

Kompas.com - 05/08/2023, 13:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Menikmati malam hari di Jalan Malioboro adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan saat kamu berkunjung ke Yogyakarta. Kamu bisa kulineran belanja, dan melihat seniman lokal di Jalan Malioboro.

Setelah puas berkeliling, ada wisata malam dekat Malioboro yang bisa kamu kunjungi. Wisatawan bisa menikmati suasana Yogyakarta di malam hari di tempat wisata tersebut.

Baca juga:

Wisata malam dekat Malioboro

Kompas.com merangkum wisata malam dekat Malioboro sebagai berikut.

1. Titik Nol Kilometer Yogyakarta 

Titik Nol Kilometer Yogyakarta.wikipedia.org Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Titik nol kilometer Yogyakarta merupakan salah satu tempat wisata populer di Kota Gudeg yang tidak pernah sepi dari wisatawan.

Kawasan ini dikelilingi dengan tempat bersejarah, seperti Benteng Vredeburg, Istana Kepresidenan Gedung Agung, Kantor Pos Besar, Gedung BNI 46, dan sebagainya.

Pada malam hari, wisatawan bisa duduk santai menikmati lalu lalang kendaraan, menyaksikan pertunjukkan seniman lokal, dan hunting foto. Lokasinya berada di ujung Jalan Malioboro.

Titik nol kilometer Yogyakarta berada di persimpangan yang mempertemukan empat ruas jalan, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari sisi barat, Jalan Margo Mulyo dari sisi utara, Jalan Panembahan Senopati dari sisi timur, dan Jalan Pangurakan dari sisi selatan.

2. Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949

Monumen Serangan Umum 1 Maret di kawasan nol kilometer Yogyakarta.
kemdikbud.go.id Monumen Serangan Umum 1 Maret di kawasan nol kilometer Yogyakarta.

Saat berada di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, wisatawan bisa menjumpai Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Monumen ini didirikan untuk  memperingati perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat pada tanggal bersejarah tersebut.

Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah respons atas Agresi Militer Belanda II yang menjadikan Yogyakarta sebagai sasaran utamanya, seperti dikutip dari website Museum Benteng Vredeburg.

Saat itu, ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta karena situasi di Jakarta tidak aman. Kini, area Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 kerap menjadi area pertunjukkan oleh para seniman lokal.

Baca juga:

3. Alun-alun Kidul 

Ilustrasi pengunjung Alun-alun Kidul Yogyakarta sedang naik mobil hias warna-warni.SHUTTERSTOCK/ARIEFRAHK Ilustrasi pengunjung Alun-alun Kidul Yogyakarta sedang naik mobil hias warna-warni.

Pada malam hari, Alun-alun Kidul atau dikenal sebagai Alkid selalu ramai oleh pengunjung yang ingin menikmati suasana malam Kota Yogyakarta. Ada beragam pilihan kuliner yang bisa dinikmati seperti angkringan, wedang ronde, jagung bakar, sosis bakar, dan sebagainya.

Aktivitas wisata di Alun-alun Kidul yang terkenal adalah melewati pohon beringin kembar di tengah alun-alun dengan menutup mata. Menurut kepercayaan setempat, orang bagi yang bisa melewati pohon tersebut dengan lurus sambil menutup mata, maka impiannya bisa tercapai. 

Wisatawan juga bisa berkeliling Alun-alun Kidul naik becak yang dihiasi lampu warna-warni. Dari Jalan Malioboro, jaraknya sekitar 2,8 km atau 11 menit berkendara.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com